Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj meminta agar warga NU membendung adanya radikalisasi atas nama agama.
Hal itu diungkapannya saat acara Haflah Kubro (ulang tahun) ke-185 Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Sabtu (26/6) malam.<>
Said Aqil mengatakan, sebagai ormas Islam yang mengedepankan sikap moderat, NU memiliki tantangan yang cukup berat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ada empat hal yang telah dipercayakan oleh pemerintahan Presiden SBY terhadap warga NU. “Kami mengajak kepada seluruh warga nahdliyin untuk tetap membangun bangsa,” ujarnya.
Menurut Said Aqiel, untuk membangun bangsa, warga NU harus membendung radikalisasi yang mengatasnamakan agama, membangun dialog peradaban, serta memperkuat civil society (masyarakat sipil).
Selain itu, langkah yang perlu dilakukan warga nahdliyin untuk membangun bangsa adalah tetap konsisten mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 45, serta Bhineka Tunggal Ika.(ms).
Haflah Ponpes Bahrul Ulum tersebut dihadiri oleh pengurus ranting dan Majelis Wakil Cabang (MWCNU) se-Jombang serta Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur dan para kiai Pondok pesantren. Sedangkan dari PBNU, selain KH Said Aqiel, hadir pula Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pengurus PBNU yang juga wakil gubernur Jawa Timur, advokat senior Todung Mulya Lubis, dan Ali Maskur Musa dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).(Ms)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua