Warta

NU harus Mampu Tunjukkan Peran Kosmopolitan

NU Online  ·  Rabu, 16 Desember 2009 | 05:22 WIB

Jakarta, NU Online
Sesuai dengan logonya, yang berbentuk bola dunia dengan tali yang mengikat didalamnya, NU harus mampu mewujudkan visi yang diembannya dengan mengembangkan peran kosmopolitan yang menjangkau seluruh dunia.

“Jika dulu kita memaknai logo bola dunia sebagai tanda kita harus mensyiarkan Islam ke seluruh dunia, maka harus ada pengejawantahannya dalam bentuk yang kongkrit,” kata ketua PBNU Prof Dr Ridwan Lubis dalam acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelayanan Kesehatan LPKNU bersama lembaga dan badan otonom NU lainnya, di Jakarta Selasa (15/12).<>

Banyak prasarat yang harus dipenuhi jika NU ingin menjadi bagian dari masyarakat kosmopolitan, terutama perbaikan kultur dengan tidak lagi berorientasi pada masyarakat agraris.

“NU tak lagi cukup mengadakan istithotsah, tetapi harus mampu merekonstruksi dunia dengan mambangun tradisi baru yang kokoh,” tandasnya.

Disiplin, tepat waktu, menjaga transparansi dan akuntabilitas merupakan bagian penting yang harus dilakukan proses internalisasi dalam diri NU. “Kita juga harus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Jangan sampai kita terbuai oleh jumlah pengikut yang besar,” tandasnya.

Upaya-upaya kaderisasi juga harus dilakukan secara terus menerus dengan memaksimalkan potensi dan kebutuhan bagi pelayanan kepada warga NU.

“Kita juga harus punya para kader kreatif dan inovatif yang mampu memunculkan ide-ide baru dan mengusulkannya dalam sebuah program, masak kita kalah dengan LSM atau orang non muslim,” terangnya.

Pencarian bakat bagi kader NU potensial ini bisa digali melalui potensi yang dimiliki oleh generasi muda yang banyak berada di badan otonom NU seperti Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU.

Ridwan berharap agar para kader muda NU tak hanya bercita-cita untuk menjadi PNS. Jika mereka memiliki keahlian khusus dan profesionalitas, maka mereka akan dihargai banyak orang dan memperoleh imbalan yang besar.

Saat ini LPKNU telah mengelola sejumlah program besar terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat bekerjasama dengan sejumlah donor asing seperti Global Fund dalam bidang penanggulangan TBC dan yang saat ini sedang dalam proses adalah penanggulangan HIV/AIDS. Ridwan berharap agar para kader NU mampu menjaga amanah ini, tidak hanya melihat dari segi besarnya dana yang diterima.

“Kita harus mampu menjadikan program ini sebagai public relation kepada warga NU, jangan dilihat besarnya duit saja. Disinilah idelisme kita ditentukan,” tegasnya. (mkf)