NU dan Muhammadiyah Bersatu Lawan Islam Transnasional
NU Online · Selasa, 2 Februari 2010 | 09:34 WIB
Mengambil momentum harlah ke-84 NU, kini sudah saatnya gerakan Islam moderat di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah untuk mengesampingkan masalah khilafiyah dan bersatu menghadang laju gerakan Islam transnasional di Indonesia.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua LDNU KH Nuril Huda kepada NU Online, Selasa (2/2).<>
“Jika kita bertengkar, kita akan melupakan program-program pemberdayaan kepada ummat sehingga mereka bisa dengan gampang mengambil ummat,” katanya.
Kesadaran akan pentingnya persatuan diantara warga NU dan Muhammadiyah sudah cukup kuat di kota besar seperti Jakarta. Ia berharap hal ini juga terus berkembang ke seluruh wilayah Indonesia.
“Ada masalah yang prinsip dan tidak, kalau aqidah, kita lakum dinukum waliyadin, kalau masalah muamalah, kita bisa bekerjasama,” paparnya.
Nuril Huda menjelaskan, ia juga menyapaikan pesan tersebut dalam sambutannya pada acara Harlah ke-84 NU yang diselenggarakan di kabupaten Sibolga Sumatra Utara, Ahad siang 31 Januari lalu yang dihadiri oleh sekitar 5000 warga NU.
Sementara itu di Kodya Sibolga yang penyelenggaraan harlahnya dilakukan pada malam hari, selain diisi dengan istighotsah dan ceramah, panitia juga memberi penghargaan kepada 12 orang pejuang NU yang telah mengorbankan hidupnya untuk kejayaan NU dan Indonesia. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua