Warta

NU Australia Diharap Jadi Pelopor Ukhuwah Islamiyah

NU Online  ·  Senin, 26 Juli 2010 | 07:17 WIB

Melbourne, NU Online
Nahdlatul Ulama di Australia New Zealand diharapkan menjadi pelopor terwujudnya ukhuwah islamiyah. Pernyataan ini terlontar dalam diskusi yang digelar IMCV, komunitas muslim Indonesia di Negara Bagian Victoria – Australia, Sabtu (24/7) lalu.

Selain perwakilan NU, dalam diskusi yang bertempat di Masjid Westall ini juga dihadiri oleh sejumlah organisasi islam dan Partai Politik, antara lain Muhammadiyah, Hizbuttahrir Indonesia, Gerakan Ahlussunah Waljamaah dan PKS.<>

Pengurus Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV), Hamim Jufri mengatakan ormas-ormas Islam memiliki tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan  kesejahteraan dan perdamaian. Oleh karena itu diperlukan dialog diantara organisasi berbasis islam untuk menyamakan langkah dan program kerja. Terkait persoalan ini, NU sebagai organisasi Islam terbesar diharapkan mampu menjadi pelopor untuk melakukan dialog dengan merangkul semua kelompok islam yang ada.

Menjawab harapan peserta diskusi, Pengurus NU di Negara Bagian Victoria, Honest Dody mengatakan sejak berdiri enam tahun lalu PCI NU Australia selalu berusaha  untuk melakukan diskusi dengan semua golongan. Bukan hanya kelompok-kelompok islam, bahkan kelompok-kelompok di luar Islam. Salah satunya adalah secara periodik melakukan dialog dengan sejumlah ormas di Australia yang tergabung dalam Australian Inter cultural Society (AIS).

Bersama-sama dengan organisasi ini, NU berperan aktif untuk menyelenggarakan diskusi, seminar dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya dengan kelompok-kelompok agama maupun non-agama yang ada di Australia. Antara lain, komitas Islam Turki, komunitas Islam Lebanon, Yahudi, Kristen dan lain sebagainya.

“Tentu diskusi yang kita lakukan tidak terkait dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing, tetapi lebih pada persoalan keummatan,” ujar Honest. “Contohnya, yang baru saja kita lakukan adalah public lecture untuk mencari solusi terhadap persoalan kemiskinan”, imbuhnya.

Honest yang juga kandidat doktor di Swinburne University menambahkan, NU PCI Australia dan New Zealand juga setiap tahun mengadakan Safari Ramadhan dengan mengundang kiai-kiai NU dari Indonesia untuk berdakwah keliling Australia dan New Zealand.

“Tahun ini kita berharap Pak Said Agil Siradj bias hadir di Australia,” ujarnya. Kehadiran kiai-kiai NU ini sangat dinantikan oleh warga Indonesia yang berada di Australia.

“Bertahun-tahun hidup jauh dari kampung halaman, suatu saat pastilah kita rindu siraman rohani dengan guyonan khas kiai-kiai NU,” tambah Honest.

Kiai-kiai NU yang diundang dalam Safari Ramadhan ini dijadwalkan untuk mengisi pengajian di komunitas di luar NU, seperti pengajian Muhammdiyah atau kelompok-kelompok pengajian lainnya. (lif)