Jakarta, NU Online
Delegasi muslim Mindonao Philipina bermaksud menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan agama dengan NU. Hal tersebut terungkap ketika mereka berkunjung ke PBNU Selasa,(15/6), dalam rangka studi banding untuk pengembangan madrasah di Philipina.
Setelah memperoleh otonomi khusus untuk wilayah Mindonao, tokoh-tokoh muslim negara tersebut berkeinginan agar pendidikan agama Islam di Mindonao bisa maju. Indonesia dianggap memiliki pendidikan agama yang lebih baik dibandingkan dengan pendidikan agama di Phipilina.
<>Di Indonesia, bahkan terdapat dua departemen yang mengurusi pendidikan, yaitu departemen agama yang mengurusi masalah agama Islam dan pendidikan Islam serta departemen pendidikan yang mengurusi masalah pendidikan secara umum. Inilah yang menyebabkan pendidikan agama Islam bisa berkembang di Indonesia
Dijelaskan oleh salah satu delegasi bahwa terdapat kesulitan untuk mengembangkan pendidikan agama di negara tetangga itu karena konsitusinya merupakan konstitusi sekuler. “Institusi kami mengacu pada Amerika yang memisahkan antara agama dan pemerintahan sehingga pendidikan agama kurang bisa berkembang”, ungkap salah satu delegasi.
Kesulitan lainnya adalah karena mayoritas penduduk di Philipina beragama Katolik yang jumlahnya mencapai 80 persen. Sebagai agama minoritas, Islam tentu mengalami tantangan yang besar untuk bisa berkembang dengan baik.
Delegasi tersebut disponsori oleh United Nations Educational Scentific and Cultural Organization (UNESCO) Office Jakarta dan difasilitasi oleh Notre Dame Foundation for Charitable Achtivities Inc., Women in Enterprise Development (NDFCAIWED).
Rombongan yang terdiri dari tiga belas orang tersebut mewakili tiga kelompok. Kelompok pertama dari salah Departemen pendidikan Region 12 Mindonao Dr. Estrella Babano, Al hadz, Ms AlbayaG. Bdrodin Al Hadz, Bai Cabaybay Abubakar, Ms. Sarida Matug.
Delegasi dari Autonomous Region in Muslim Mindonao (ARMM), USEC Manaros Borancing, Dr. Leovigilda Cinches, Dr. Babanggol Pandaca, Mr. Alibasher Imam Abdulatif, Ms. Alaona Disomangcop, Ustadz Jaapar Ali.
Delegasi dari NDFCAIWED diwakili oleh Myrana Lim, Eric Matias, Arsenio H. Lim
Rombongan tamu tersebut ditemui oleh Ketua PBNU Prof. Cecep Syarifuddin, Dr. Enceng Sobirin, dan Drs Ashari, MA.(mkf)
Â
Â
Â
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua