Muslim China Protes atas Tewasnya Seorang Pedagang
NU Online Ā· Kamis, 3 April 2008 | 03:35 WIB
Sekitar 1.000 warga Muslim melakukan protes di daerah barat China yang terpencilĀ setelah meninggalnyaĀ dalam tahanan seorang pedagang terkemuka, kata satu kelompok di pengasingan dan sebuah laporan media, Rabu.
Protes-protes di wilayah Xinjiang yang berpenduduk mayoritas beragama Islam itu terjadi bulan lalu setelah pihak berwenang China memperingatkan bahwa para teroris yang berpangkalan di sana sedang berencana untuk menyerang Olimpiade Beijing.<>
Unjukrasa itu kabarnya terjadi ketika pihak penguasa China sedang berusaha meredam kerusuhan berskala lebih luas di Tibet. Penduduk di kedua wilayah itu telah menyatakan mereka menderita penindasan luas dibawah kekuasaan China.
Protes-protes di Xinjiang 23 dan 24 Maret, yang sebagian besar diikuti wanita kelompok etnik Uighur yang Muslim, juga termasuk seruan kepada pihak berkuasa mengakhiri larangan menggunakan pakaian tradisional jilbab, kata kelompok di pengasingan itu.
"Para warga Uighur melakukan protes setelah tewasnya Mutallip Hajim, dalam tahanan polisi," kata Alim Seytoff, ketua Kongres Uighur Dunia yang berpusat di AS, kepada AFP. "Para wanita itu juga memprotes larangan menggunakan jilbab."
Dua protes itu dihadiri sekitar 1.000 orang, katanya dan menambahkan sekitar 600 pemrotes di6ahan. Hajim, seorang pedagang permata jade yang kaya dan dermawan ditahan di kota Khoton, kata Seytoff.
Radio Free Asia dukungan pemerintah AS juga melaporkan protes-protes di Khotan dan kematian Hajim dalam tahanan. Radio itu memberitakan, Hajim, 38 tahun ditahan Januari, dan jenazahnya diserahkan kepada keluarganya 3 Maret.
Polisi menginstruksikan kepada keluarga itu untuk menguburkan dia dan tidak memberitahu kepada siapapun tentang kematiannya, katanya.
Polisi lokal dan biro urusan agama di Khotan juga dikenal sebagai Hetian, membantah laporan -laporan itu atau menolak memberikan komentar ketika dihubungi AFP.Ā "Mutallip Hajim adalah seorang pria, tetapi saya tidak tahu apapun tentang dia," kata seorang polisi di biro keamanan publik sebelum menutup teleponnya.
Ketua Partai Komunis XinjiangĀ pada 9 Maret mengatakanĀ bahwa serangan Januari terhadap "para teroris" di sana telah menggagalkan satu rencana serangan langsung ke Olimpiade Beijing.
Kelompok-kelompok kanan dan di pengasinganĀ menuduh China sedang berusaha menciptakan kekuatiran tentang serangan-serangan teror di XinjiangĀ sebagai alasan untuk membungkamĀ perbedaan pendapat dan pengawasan ketat menjelang Olimpiade itu. (ant/mao)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua