Warta

Muktamar PKB Akan Dibuka Presiden SBY

NU Online  ·  Jumat, 18 Maret 2005 | 13:18 WIB

Jakarta, NU Online
Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Semarang 16-18 April mendatang menurut rencana akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono."Kita mengundang SBY sebagai Presiden dan Kepala Negara, itu kan tidak ada salahnya. Jangan ditafsirkan macam-macam," kata pelaksana Ketua Umum DPP PKB, Machfudz MD di Jakarta, Jum at.

Ia menjelaskan, untuk itu Wakil Ketua DPR asal PKB, Muhaimin Iskandar sudah menyampaikan secara informal undangan itu kepada Presiden SBY. Namun secara formal akan kami kirimi surat, ujarnya.

<>

Menjawab pertanyaan, saat banyak parpol berusaha menghindari kehadiran Presiden dalam suatu muktamar/kongres Partai, Machfud mengatakan, PKB tetap bersikap tegas terhadap kebijakan Presiden yang tidak menguntungkan rakyat.

"Kita tetap menolak kebijakan Presiden yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, namun dalam hal ini kita mengundang SBY sebagai Kepala Negara."

"Saya kira, Presiden pun memahami persoalan ini, masalah politik harus dibedakan dengan masalah protokoler." kata Machfud, ketua ’steering committee’ dalam muktamar PKB mendatang.

Fungsionaris DPP PKB, Arifin Djunaidi dalam kesempatan ini menyatakan, DPP PKB telah mengirimkan bahan-bahan muktamar kepada DPC/DPW PKB seluruh Indonesia sejak 16 Maret lalu. DPP mengharapkan mendapatkan sumbangan pikiran dari bawah dalam muktamar nanti.

Lima bahan yang telah dikirim ke daerah, antara lain rancangan tata tertib muktamar, rancangan perubahan AD/ART, program pemenangan pemilu, hubungan PKB-lembaga-lembaga politik, dan rancangan rekomendasi muktamar selain pembahasan atas laporan pertanggungjawaban DPP PKB.

Pemilihan dan struktur pengurus, menurut Arifin tergantung kesepakatan dalam muktamar. Dalam hal ini ada empat varian, yakni pertama, tetap seperti sekarang, struktur partai terdiri Dewan Syuro sebagai pimpinan tertinggi. Ketua Umum Dewan Syuro akan dipilih secara langsung, sedangkan ketua Dewan Tandfidiyah akan ditunjuk oleh Dewan Syuro. Pimpinan tertinggi partai adalah Presiden Partai, sedangkan Dewan Tanfidziyah dipilih oleh Presiden Partai.

"Kami mengharapkan masukan-masukan dari DPC/DPW sebelum muktamr soal varian-varian ini. Untuk itu dibentuk jaring aspirasi masyarakat (jaring asmara), agar sebelum muktamar ’steering committee’ sudah mendapatkan masukan satu varian yang dipilih.Soal rekomendasi muktamar, menurut Arifin Djunaidi, muktamar akan membuat rekomendasi internal dan eksternal. Rekomendasi eksternal muktamar meliputi persoalan nasional dan internasional.

Ditanya tentang pencalonannya sebagai ketua umum, Machfudz MD mengatakan, semua kandidat yang muncul tergantung pada keputusan muktamar."Saya tidak mencalonkan diri, tapi saya siap kalau ada yang mencalonkan," tegasnya.(ant/mkf)