Warta

Muktamar ke-32 NU akan Digelar di Makassar

NU Online  ·  Kamis, 22 Januari 2009 | 11:17 WIB

Jakarta, NU Online
Penyelenggaraan muktamar ke-32 NU akan diselenggarakan di Makassar Sulawesi Selatan pada 25-31 Januari 2010. Demikian keputusan yang diambil dalam rapat harian syuriyah-tanfidziyah di gedung PBNU, Kamis (22/1).

Sebelumnya, terdapat dua alternatif lokasi muktamar, Batam dan Makassar. Dengan mempertimbangkan faktor plu-minusnya, Makassar menjadi pilihan yang paling ideal. Sejumlah daerah di Jawa seperti Jakarta, Cipasung dan Indramayu menawarkan diri, namun, daerah di luar Jawa menjadi pilihan mengingat sejumlah acara besar selama ini terpusat di Jawa.<>

Beberapa faktor pendukung diputuskannya muktamar di Makassar adalah kemudahan akses. Makassar adalah kota terbesar di Indonesia Timur dan lokasinya menjadi transit dari daerah tersebut sehingga muktamirin dari Papua, Maluku, Ternate dan sekitarnya tak perlu ongkos besar menuju lokasi muktamar. Penerbangan langsung dari sejumlah kota di Jawa dan Sumatera juga sudah ada sehingga memudahkan peserta dari pulau ini. Jika di ditempatkan di Batamyang  posisinya diujung barat Indonesia, yang akan menyebabkan mahalnya biaya muktamirin dari Indonesia Timur.

Ketua Panitia Muktamar KH Hafidz Utsman menjelaskan, dari survey yang dilakukan pada dua lokasi tersebut, pemerintah daerah Sulsel mendukung sepenuhnya penyelengaraan acara besar NU ini dengan memberikan dukungan akomodasi dan transporatsi lokal. “Mereka juga siap membangun fasilitas tambahan yang diperlukan jika memang belum tersedia,” katanya.

Asrama haji yang ada di Makassar memiliki kapasitas 2000 peserta dan ada penginapan peninjang di sekitar lokasi sehingga secara total bisa menampung tiga ribu orang. Sementara di Batam asrama hajinya hanya mampu menampung 1200 peserta. Berdasarkan hitungan kasar peserta dan peninjau dari 400 cabang yang masing-masing mengirimkan 5 orang delegasi, paling tidak dibutuhkan tempat yang bisa menampung 2000 orang.

Nilai lebih yang dimiliki oleh Batam adalah lokasinya yang dekat dengan Singapura dan Malaysia yang memungkinkan muslim dari kedua negara tersebut bisa mengikuti NU ini. Suasana yang kondusif juga menjadi pertimbangan sehingga penyelenggaraan muktamar bisa berjalan dengan lancar.

Sementara itu, persoalan yang menjadi perhatian para pengurus NU adalah situasi keamanan di Makassar mengingat sering terjadinya demonstrasi mahasiswa yang berujung pada kekerasan. Namun, KH Nasaruddin Umar, khatib aam PBNU menjelaskan, asrama haji yang menjadi lokasi jaraknya 30 km dari kota Makassar sehingga situasi bisa lebih dikendalikan. Pemerintah juga memastikan akan memberikan pengamanan maksimal untuk acara ini.

KH Malik Madani mendukung usulan muktamar di Makassar daripada di Batam karena kota ini belum pernah dijadikan sebagai lokasi peristiwa besar NU sedangkan Batam sudah pernah dijadikan kongres Muslimat NU dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Sementara itu, penyelenggaraannya ditetapkan pada tanggal 25-31 Januari 2010 agar penutupan acaranya bisa sekaligus harlah NU yang ke-84. Seharusnya muktamar ini diselenggarakan pada akhir tahun 2009, namun mengingat tahun ini banyak peristiwa politik seperti pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang menyita perhatian masyarakat, akhirnya diundur sekalian. Bulan Novemberr sampai Desember merupakan bulan haji, yang dipastikan banyak kiai dan pengurus NU yang pergi ke Makkah. PBNU juga mempertimbangkan mahalnya biasa tiket pada akhir tahun sehingga diambil keputusan terbaik penyelenggaraan acara pada akhir Januari. (mkf)