MUI Sebaiknya Selektif dalam Mengeluarkan Fatwa
NU Online · Senin, 15 Desember 2008 | 11:38 WIB
Belakangan ini sejumlah persoalan disampaikan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dimintakan fatwanya. Kasus terakhir adalah permintaan fatwa haram rokok dan fatwa haram golput.
Melihat situasi seperti ini, Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan berharap agar MUI selektif dalam mengeluarkan fatwa. Menurutnya, fatwa yang dikeluarkan sebaiknya hanya pada persoalan yang menyangkut kehidupan ummat dan kebangsaan, bukan masalah yang sifatnya parsial dan kontraversial.<>
“Kalau begini jadinya, akan menimbujlkan inflasi fatwa, akhirnya nanti banyak yang ditolak. Kredibilitas MUI sendiri menjadi taruhan,” katanya di PBNU, Senin (15/12).
Menurut Mantan Menteri Agama ini, sebuah persoalan yang akan difatwakan harus dibahas dahulu dalam rapat pleno dan diputuskan secara bersama-sama sebagai sebuah institusi, bukan hanya oleh dewan fatwa saja. Diyakininya, keputusan seperti ini akan membuat fatwa yang dikeluarkan lebih berbobot dan dapat menjadi acuan masyarakat dan wibawa fatwanya terjaga.. (mkf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua