Tindakan Ketua Umum Muhaimin Iskandar, mengamcam memecat Sekjen Lukman Edy dinilai merusak niatan untuk mengishlahkan seluruh elemen PKB. Lukman Edy sebagai salah seorang yang serius mengupayakan ishlah di malah di SP3 (surat peringatan ketiga).
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB Lily Wahid, dihubungi di Jakarta, Ahad (26/9) terkait ancaman pemecatan Sekjen Lukman Edy dengan memberi SP3, karena dinilai melakukan tindakan indisplin partai.<>
Lily Wahid bahkan menuduh Muhaimin tidak pernah perduli PKB bisa bertahan dengan aturan baru Parleamentary Treshold (PT) lima persen. "Dia peduli atau tidak, buktinya dia hanya mau muktamar di 2013 untuk menyelamatkan posisinya sebagai menteri."
Logikanya jelas, lanjut Lily Wahid, kalau Muktamar 2013 maka PKB akan hancur tidak lolos PT, tidak cukup waktu untuk konsolidasi. "Jadi dia melanggar aturan partai yang mengharuskan Muktamar di 2010."
Dikatakan, MLB Ancol dalam hasil muktamarnya tidak ada menyebut periodisasi pengurus DPP Ancol sampai dengan 2013, artinya DPP harus kembali pada peraturan partai yang mengatakan bahwa MLB hanya melanjutkan periodisasi muktamar sebelumnya.
"Dosa Muhaimin kepada partai kalau dia tetap mau muktamar di 2013, bukan main besarnya. Ditambah dengan meng-SP3-kan orang yang bekerja untuk islah. Saya yakin orang-orang PKB tidak sebodoh yang dianggap Muhaimin dkk-nya."
SK Menkumham, yang menyatakan DPP Muhaimin sampai dengan 2013, menurutnya, adalah mengikuti permintaan Muhaimin dalam surat DPP PKB kepada menkumham. (ant/sam)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua