Warta LIPUTAN HAJI

Menikmati Ta'jil Puasa Sunnah di Masjid Nabawi

Jum, 5 November 2010 | 10:50 WIB

Madinah, NU Online
Masjid-masjid Indonesia, terutama masjid-masjid besar Jakarta seperti Istiqlal, Sunda Kelapa Menteng, at-Tien Taman MIni dan al-Munawwaroh Ciganjur, biasanya selalu menyediakan ta'jil (hidangan pembuka) untuk berbuka puasa bersama pada bulan Ramadhan. Demikian pun masjid-masjid Indonesia di kota-kota lainnya.

Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah juga melakukan hal  yang sama. Namun bedanya, di kedua masjid ini, kegiatan memberikan ta'jil buka puasa bukan hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja. Pada hari-hari biasa, masjid Nabawi tetap memberikan ta'jil kepada jamaah yang sedang berpuasa sunnah.
>
"Ta'jil ini diberikan kepada jamaah yang sedang berpuasa sunnah Senin dan Kamis. Yah, ta'jil berupa semangkuk kecil kurma basah dan secangkir kopi susu ini diberikan setiap menjelang Adzan Maghrib pada hari Senin dan Kamis," kata Hidayat yang sore itu sedang bertugas mengatus hidangan, Kamis (4/11).

Menurut pria asal Purwakarta Jawa Barat ini, salah satu yang kadang menjengkelkan adalah jamaah asal Pakistan yang tidaksabaran. Meski sudah dijelaskan berkali-kali dengan "bahasa Tarzan" bahwa hidangan itu untuk buka puasa, namun tetap saja mereka melanggar.

"Seringkali mereka malah meminta agar kita buru-buru menuangkan kopi, padahal sudah dijelaskan tidak boleh," tandasnya sembari menuangkan kopi susu panas ke dalam cangkir-cangkir yang telah disiapkan.

Hidayat memang tampak repot, karena sebelum adzan berkumandang, dirinya harus kembali mengulangi memasang hidangan kurma basah dan menuangkan secangkir susu di tempat-tempat yang sudah kosong dan ditinggalkan oleh jamaah. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)