Warta

Menag: Ahmadiyah Harus Diselesaikan Secara Hati-hati

NU Online  ·  Rabu, 1 September 2010 | 11:36 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, penyelesaian Ahmadiyah di Indonesia harus dilakukan secara hati-hati, mengingat membubarkan akan ada risiko sedangkan membiarkan juga memiliki risiko.

"Tentu harus dikoordinasi terlebih dahulu menuju langkah agar persoalan bisa diselesaikan, kalau dibiarkan tanpa penyelesaian seakan-akan kita memelihara masalah," kata Menteri Agama (Menag) Suryadharma di kediaman resmi Wakil Presiden, di Jakarta, Selasa (31/8).<>

Hal tersebut dikemukakan usai dirinya bersama Wapres Boediono melakukan buka puasa bersama dengan sejumlah ulama dan tokoh ormas Islam, yang antara lain dihadiri Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj.

Menurut Menag, Ahmadiyah memang telah menjadi masalah sensitif yang kalau dibiarkan khawatir meningkatkan eskalasi dan kemudian memunculkan kekhawatiran gesekan di tengah masyarakat.

Diakuinya, pemikiran untuk membubarkan Ahmadiyah bukan suatu sederhana, karena pilihan membiarkan dan membubarkan masing-masing punya risiko.

"Namun demikian saya harus berpatokan pada aturan yang ada, seperti SKB tiga menteri menag, mendagri dan jaksa agung, yang menyebutkan Ahmadiyah diminta untuk menghentikan penyebaran ajaran karena bertentangan prinsip pokok ajaran agama. Itu dasarnya," kata Suryadharma. (min)