Masyarakat Indonesia di Qatar Lakukan Penggalangan Dana untuk Palestina
NU Online · Ahad, 11 Januari 2009 | 12:39 WIB
Sebagai rasa solidaritas atas bencana kemanusiaan di Palestina, masyarakat Indonesia di Qatar mengadakan acara penggalangan dana yang dilaksanakan pada hari Sabtu, (10 /1) di gedung serba guna Qatar Charity.
Acara ini merupakan kerjasama antara IMSQA (Indonesian Muslim Society in Qatar) dan PERMIQA (Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar) dengan Qatar Charity. Ratusan masyarakat Indonesia sangat antusias mengikuti acara ini termasuk Duta Besar RI untuk Qatar HM Rozy Munir beserta ibu dan staf kedutaan besar di Doha sebagaimana dilaporkan oleh kontributor NU Online di Qatar Achmad Sudradjat.<>
.
Dalam pengumpulan dana yang dilakukan para remaja Indonesia dengan memutar sorban diantara para hadiri, terkumpul dana sebesar QR 75.000 (Riyal Qatar) atau setara dengan Rp. 225.000.000. Selanjutnya dana tersebut diserahkan ke pihak Qatar Charity yang akan disumbangkan ke Palestina beserta donasi dari fihak lainnya. Perwakilan dari Qatar Charity Khalid Fakhru menyatakan akan mengirimkan obat-obatan, dana dan 9 ambulan ke jalur Gaza.
Emir Qatar sendiri Syeikh Hamad bin Khalifah Al Thani telah menawarkan konferensi Liga Arab agar bersidang dalam upaya mendukung Palestina. Bahkan Emir menyatakan bahwa serangan Israel merupakan kejahatan perang.
Masjid-masjid di Qatar juga melakukan do’a qunut nazilah, dan menjadikan hari Jum’at sebagai hari kemengan dengan melakukan longmarch, ceramah, doa bersama dan pengumpulan dana.
Dalam pidato pengantarnya, Rozy Munir menyampaikan sikap pemerintah Indonesia yang mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel terhadap hak-hak warga Palestina dan meminta PBB untuk segera melakukan tindakan kongkrit untuk menghentikan invasi Israel tersebut melalui sidang khusus.
Disampaikan juga, bahwa dalih untuk melumpuhkan Hamas karena mengganggu Israel tak dapat di percaya, infrastruktur publik di Gaza hancur, masjid, sekolah, rumah sakit, toko dan pasar jadi sasaran. Jalur keluar masuk Gaza ditutup dengan tank dan panser, jalur lautnya ditutup dengan kapal-kapal perang, di udara di jaga puluhan pesawat tempur.
Anehnya di pihak lain, negara-negara Arab belum juga satu kata dan perbuatan untuk segera bersama menekan Israel. Beberapa dari mereka bahkan enggan berunding. Juga negara-negara yang masih merasa menjadi adikuasa dan sekutunya seakan-akan tak mau tahu atau memilih jadi penonton saja. Benarlah komentar dari salah satu media bahasa Arab di Qatar “ Gaza tahtariq, wal ‘alam yatafarraj”. “Palestina terbakar hancur, dunia hanya menonton.” Anehnya nasionalisme suatu negara akan timbul menjulang dan faksi-faksi menjadi satu manakala ada musuh bersama dari luar. Tetapi kenyataan tak jelas di Palestina sendiri.
Sebelumnya rakyat Indonesia telah melakukan langkah kongkret dengan pengiriman bantuan materi sejumlah 1 juta dolar Amerika dan 2 ton obat-obatan oleh Mercy (Medical Emergency Committee) dengan dukungan Departemen Kesehatan, Deplu, LSM, media massa dan sebagainya. Delegasi awal yang dipimpin Aidil Chandra Salim Direktur Timur Tengah Deplu RI dan dr. Rustam Syarifudin Pakaya dari Mercy telah menyerahkan bantuan melalui sebuah lembaga amal di Jordania serta yang dikirim langsung sampai perbatasan Rafah lewat Mesir dan di terima oleh yang berhak hanya berjarak 2 meter dari jalur Gaza. (mkf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua