Jakarta, NU Online
Perbankan syariah harus memperbaiki internal perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Dengan pangsa pasar yang masih kecil, perbankan syariah tidak bisa hanya mengandalkan system untuk menarik kepercayaan masyarakat.<>
“Perbankan syariah sekarang harus bersaing dengan perbankan konvensional, tidak bisa kedepankan syariahnya sendiri. Dia harus kedepankan daya saing sektornya, “ ungkap Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Senin (24/10).
Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah masih di level 3,4 persen. Karena itu, para pelaku perbankan syariah harus mengarahkan usahanya pada skala nasional untuk meningkatkan pangsa pasar.
Menurutnya, pangsa pasar perbankan syariah bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui sector bisnis. Rendahnya tingkat pangsa pasar telah menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap perbankan syariah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi aset pada Agustus mencapai sekitar Rp 119 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar Rp 116 triliun dan Rp 3 triliun dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Pada September aset tersebut naik menjadi Rp 126 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset BUS dan UUS sebesar Rp 23 triliun dan BPRS Rp 3 triliun.
Â
Redaktur: Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua