Warta

Masjid al-Alam Gelar Maulid dengan Budaya Betawi

Jum, 21 Mei 2010 | 07:12 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam ranagka mentauladani sikap dan kepribadian Nabi Muhammad SAW, sekaligus melestarikan seni budaya Betawi, Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara berencana menggelar Maulid Nabi yang dipadukan dengan budaya Betawi yang akan digelar di Masjid al-Alam, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Ahad (23/5) mendatang.

“Sebetulnya Maulid Nabi kita peringati setiap tahun, agar umat muslim khususnya, mampu mentauladani sikap dan kepribadian Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam peringatan nanti, yang unik kegiatan keagamaan coba dipadukan dengan budaya Betawi,” ujar Nani Ophir, Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Utara, Kamis (20/5).
>
menurut Nani, sebelumnya Maulid Nabi yang dipadukan dengan budaya  Betawi  sering digelar masyarakat Jakarta Utara yang dilangsungkan di Masjid Islamic Center, Koja, Jakarta Utara. Namun, sejak tahun 2006, kegiatan ini vakum dan tidak pernah diselenggarakan kembali.

"Kami coba budaya itu kembali diaktifkan mengingat selain memiliki nilai kerohanian juga ada unsur kebudayaan Betawi yang kental dengan budaya China dan Arab. Uniknya karena berada di kawasan pesisir masuk juga budaya Portugis nantinya,” kata Nani Ophir.

Dipilihnya Masjid Al Alam Marunda, Cilincing lebih dinilai karena posisi tersebut merupakan bagian dari 12 destinasi Wisata Pesisir dengan berbagai keindahan dan nilai religius yang tinggi sekaligus mengenalkan rumah si Pitung yang kebetulan tidak jauh dari lokasi masjid.

"Kegiatan ini nantinya akan digelar setiap tahun. Namun, lokasi kegiatan berpindah-pindah bisa saja di Masjid Luarbatang, Penjaringan. Tentunya lokasinya masih berhubungan dengan wisata pesisir," jelasnya.

Nantinya, acara Maulid Nabi itu digelar di sepanjang Jalan Baru, dekat Rusun Marunda menuju Masjid al-Alam dengan menghidangkan sejumlah makanan khas Betawi yang disajikan secara lesehan untuk porsi 1.000 undangan. Sedangkan untuk lauk pauk, disediakan nasi kebuli dan lauk pauk khas Betawi seperti semur, pecak Gurame, sayur pucung dan lain sebagainya.

Agar semakin terasa nuansa Betawi, lokasi kegiatan akan dihiasi dengan berbagai macam ornamen Betawi seperti, ondel-ondel, tari zapin, tari Ba’da Hatam dan lain-lain. Agar lebih semarak, kegiatan itu nantinya akan diisi ceramah oleh penceramah Kyai Haji Syarif Rahmat serta dimeriahkan penampilan artis ibu kota yakni, Cici Paramida dan Siti KDI.

Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono menuturkan, kegiatan Maulid Nabi yang akan diselenggarakan itu merupakan permintaan masyarakat yang menginginkan diaktifkan kembali lantaran sempat vakum sekitar empat tahun. “Semoga menjadi panduan masyarakat dalam berkehidupan dan bermasyarakat yang lebih baik dan bermartabat,” tandasnya. (min)