Masdar: Tafidziyah Bertugas Menyiapkan “Speaker” untuk Syuriyah
NU Online · Kamis, 11 Februari 2010 | 05:19 WIB
Penguatan kepemimpinan syuriyah pada periode kepengurusan PBNU mendatang mutlak dilakukan. Aturan yang ada memang telah memosisikan syuriyah di atas tanfidziyah, hanya saja dalam perjalannan sejarah NU Tanfidziyah kemudian tampil lebih dominan.
Menurut Ketua PBNU KH Masdar Farid Masâudi, penguatan syuriyah malahan harus dilakukan oleh tanfidziyah. Ibarat sedang menjalankan shalat berjamaah dan syuriyah sebagai imamnya, maka tanfidziyah bertugas menyiapkan alat pengeras suara agar suara imam bisa didengarkan oleh jamaah Nahdliyin yang semakin banyak dan berada di mana-mana.<>
âJamaahnya kan sekarang bertambah banyak dan ada dimana-mana, jadi harus ada speaker. Kalau tidak ya suara imam ini tidak akan didengarkan oleh jamaah. Dan yang bertugas menyiapkan microphone kan tanfidziyah, karena tidak pada tempatnya kalau imam menyiapkan microphone sendiri,â katanya kepada NU Online usai memimpin rapat penyiapan draft materi Komisi Organisasi Muktamar ke-32 di kantor PBNU Jakarta, Rabu (10/2).
Penguatan syuriyah juga bisa ditempuh dengan menyelenggarakan pertemuan rutin syuriyah di berbagai tingkatan untuk membiacara berbagai kebijakan yang perlu diambil, terkait berbagai persoalan keorganisasian yang sedang berkembang. Selama ini rapat-rapat keorganisasian selalu hanya identik dengan tanfidziyah.
âSyuriyah PBNU perlu secara rutin mengadakan pertemuan, misalnya juga dengan mengundang syuriyah di level PWNU. Lalu Syuriyah PWNU mengumpulkan syuriyah PCNU dan seterusnya ke bawah. Kalau tidak pernah mengadakan pertemuan ya mana mungkin membicarakan persoalan bersama,â katanya Masdar yang juga perintis adanya halaqoh-halaqoh di lingkungan NU dan pesantren.
Masdar menambahkan, penguatan syuriyah juga harus ditempuh dengan cara memilih sosok pemimpin syuriyah yang tepat. Menurutnya pemimpin atau rais syuriyah tidak boleh mempunyai cacat sosial. âSemua orang pasti ada cacatnya tapi untuk rais syuriyah perlu dipilih dari sosok kiai yang tidak punya cacat publik,â pungkasnya. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan MuharramÂ
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua