Baghdad, NU.Online
Sedikitnya empat roket ditembakkan ke markas besar koalisi pimpinan AS, Selasa larut malam, namun tidak ada korban dalam serangan tersebut, kata seorang perwira militer senior AS kepada AFP.
"Kami mendapati sejumlah roket yang ditembakkan ke Zona Hijau malam ini. Ada dua titik benturan dan tidak ada korban," kata perwira yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. Ia menambahkan, "sedikitnya empat roket" ditembakkan ke Zona Hijau, istilah militer AS bagi daerah tertutup Baghdad yang menjadi markas besar koalisi.
<>Satu roket meledak di udara tepat sebelah timurlaut pintu gerbang utama menuju bekas istana Saddam Hussein, dan roket kedua mendarat di sebuah tempat parkir dan mengakibatkan sejumlah mobil rusak.
Pecahan-pecahan roket pertama tampaknya seperti sebuah roket darat-udara 81-mm, yang digunakan dalam serangan-serangan sebelumnya terhadap markas pasukan koalisi, kata perwira itu. Ia menambahkan, roket-roket itu mungkin sekali ditembakkan dari sisi timur Sungai Tigris, sebelah selatan distrik komersial Karada, ke arah kompleks koalisi di sisi yang berseberangan dari sungai tersebut.
Puluhan prajurit AS dan polisi Irak melakukan penyisiran setelah ledakan-ledakan tersebut. Di sebuah penjuru Baghdad, penduduk memberi tahu pasukan sebuah tempat dekat sebuah sekolah dimana menurut mereka roket-roket itu ditembakkan.Prajurit dan polisi berjalan di atap-atap bangunan dengan senter untuk mencari lokasi yang mungkin sebagai tempat peluncuran roket-roket itu.
Serangan-serangan roket itu menggarisbawahi semakin beraninya gerilyawan Irak yang memerangi pasukan pendudukan pimpinan AS, lebih dari enam bulan setelah Presiden George W. Bush mengumumkan perang besar di Irak berakhir 1 Mei.
Markas besar pemerintah pimpinan AS berada di dalam zona hijau tersebut, yang mencakup sejumlah istana tua Saddam dan yang kini menjadi pangkalan-pangkalan militer AS dan markas-besar Otoritas Sementara Koalisi yang memerintah Irak. Saddam digulingkan dari kekuasaannya oleh pasukan pimpinan AS pada April lalu.
Washington menuduh para loyalis Saddam dan pejuang asing Muslim melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan pendudukan pimpinan AS dan orang-orang Irak yang dianggap mendukung mereka. Juga Selasa, serangan-serangan bom menewaskan sedikitnya empat orang dan mencederai 10 lain di dua kota terbesar di Irak.
Sedikitnya 153 prajurit AS dan 12 prajurit Inggris tewas dalam serangan-serangan di Irak sejak 1 Mei. Jumlah serangan terhadap pasukan pendudukan meningkat dari sekitar lima atau enam sehari pada Mei menjadi sekitar 30 saat ini, kata panglima pasukan AS di Irak Letjen Ricardo Sanchez.(Ant/Afp/Rtrs/Cih)***
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
6
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Terkini
Lihat Semua