Warta

Maria Ulfa Anshor Pimpin Kembali Fatayat

Kam, 14 Juli 2005 | 03:15 WIB

Jakarta, NU Online
Kongres ke XIII Fatayat NU akhirnya memilih kembali Maria Ulfa Anshor sebagai ketua umum untuk periode 2005-2010. Pemilihan yang berlangsung Kamis dini hari (14/7) tersebut berlangsung dalam suasana yang tenang, tak seperti kongres ormas lainnya yang bahkan menimbulkan konflik berkepanjangan.

Sebelumnya, rapat pleno berlangsung cukup alot dalam pembahasan umur pengurus. Ada yang menghendaki batasan maksimal 40 tahun sedangkan lainnya menghendaki batasan maksimal 45 tahun.

<>

Bagi peserta yang mempertahankan batasan maksimal 40 tahun, mereka beralasan Fatayat mengalami kemunduran dalam hal kaderisasi jika batasan umur diperlonggar. Dalam periode-periode yang lalu, batasan umur Fatayat maksimal bahkan cuma 35 tahun. Semakin lama batasan umur semakin longgar.

Sementara itu pendukung umur 45 tahun beralasan bahwa di berbagai wilayah memang banyak pengurus dengan usia 45 tahunan. Mereka juga punya kepentingan untuk mengegolkan Maria Ulfa agar bisa ikut pencalonan karena saat ini usianya sudah 45 tahun.

Perdebatan yang berlangsung cukup tajam dan berlangsung sekitara satu jam tersebut akhirnya diselesaikan dengan voting oleh para ketua wilayah. Dari 27 wilayah yang hadir, hanya tiga yang tidak setuju umur 45 tahun, yaitu Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bengkulu.

Setelah disepakati, akhirnya pleno ditutup dan dilakukan demosioner untuk kepengurusan 2000-2005. Acara tersebut berlangsung khidmad karena diiringi dengan bacaan sholawat. Ini membuat suasana menjadi tenang.

Dalam pemilihan tahap pertama, terdapat empat calon yang maju meliputi Maria Ulfa Anshori, Ulfah Masfufah, Umi Khusnul dan Zumratun (DIY). Akhirnya yang dapat maju ke babak ke II adalah Maria Ulfa Anshor dengan memperoleh 208 sedangkan Ulfah Masfufah memperoleh 70 suara.

Selanjutnya dilangsungkan penyampian visi dan misi calon, termasuk menjawab pertanyaan dari para peserta. Maria Ulfa dalam paparannya mengungkapkan tekadnya untuk melanjutkan perjuangannya dalam memberdayakan perempuan. Sementara itu Ulfah menekankan pentingnya kaderisasi dan konsolidasi organisasi.

Proses pemilihan tahap ke II berlangsung menjelang subuh. Bahkan pemanggilan peserta terakhir bersamaan dengan dikumandangkannya adzan subuh. Dari pemilihan tahap pertana sudah dapat diduga bahwa Maria Ulfa akan memangankan kembali pertarungan ini. Pada tahap ke II, Maria Ulfa mendapat suara 210 sedangkan Ulfah Masufafah mendapat 68 suara.

Pagi ini sebagian peserta sudah kembali ke daerahnya masing-masih. Saat ini tim formatur tengah menggodok susunan pengurus harian.(mkf)