Mantan pemimpin Jemaah Islamiyah (JI) Mohamad Nasir Abas mengatakan ada kemungkinan Malaysia dijadikan basis gerakan JI untuk merencanakan aksi mereka.
Pernyataan Nasir itu sekaligus membantah analisis pakar terorisme dari International Crisis Group (ICG) Sidney Jones yang menyatakan, anggota JI kini banyak berada di Indonesia dan bukan di Malaysia.<>
Meski pengamanan Malaysia ketat, bukan berarti peregerakan mereka di Malaysia tidak banyak. Buktinya, menurut Nasir, Mas Selamat Kastari menjalankan operasianya di Malaysia sejak melarikan diri dari penjara Singapura, 2008 lalu.
Namun mereka menghadapi pengamanan yang sangat ketat di Malaysia sehingga anggota jaringan itu tidak bisa beroperasi dengan leluasa.
Pria berusia 40 tahun dan pernah menjabat sebagai ketua divisi Mantiqi 3 JI itu mengatakan, sejak 2001 otoritas Malaysia dan Singapura memberlakukan pengamanan intensif dan ketat untuk mengantisipasi pergerakan kelompok tersebut.
"Pengamanan terlalu ketat. Siapapun yang dicurigai terlibat (dalam JI) dipanggil (oleh otoritas)," ujar pria kelahiran Malaysia yang kini tinggal di Indonesia itu, seperti dikutip The Star, Selasa (19/5).
Dampak dari pengetatan keamanan itu, lanjut Nasir, adalah tertangkapnya Mas Selamat Kastari, pemimpin wakalah (batalion) JI Singapura di Johor Malaysia, awal bulan lalu.
Kastari melarikan diri dari penjara dengan pengamanan tinggi Whitley Road, Februari tahun lalu. Nasir yakin akan ada regenerasi kelompok JI pascapenangkapan Kastari. Namun dia tidak yakin kepemimpinan JI yang baru dapat bergerak leluasa.
"Bagaimanapun, saya tidak yakin akan ada pengganti (Kastari) mengingat ketatnya penjagaan," kata Nasir.
Dia mengatakan, beberapa tahun belakangan operasi militer yang dilakukan pemeintah Malaysia berhasil menangkap banyak anggota JI.
Nasir sendiri merupakan mantan ketua divisi Mantiqi 3 JI yang bertanggung jawab terhadap wilayah Labuan, Sabah, Filipina Selatan, dan Sulawesi.
Dia ditangkap kepolisian Indonesia pada 2003 kemudian dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh bulan. Setelah bebas, Nasir membantu satuan khsusus anti-teror polisi Indonesia atau Detasemen 88 untuk memerangi JI, khususnya di wilayah Indonesia. (okz/dar)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua