Warta

Malam Tahun Baru Warga NU Kudus Kenang Gus Dur

NU Online  ·  Sabtu, 1 Januari 2011 | 08:15 WIB

Kudus, NU online
Ditengah perayaan malam tahun baru, ratusan warga nahdliyyin desa Besito kecamatan Gebog Kudus mengikuti do’a bersama 1 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang diselenggarakan di Gedung NU setempat. Disamping itu, mereka juga merefleksikan perjuangan Gus Dur dalam berbangsa dan bermasyarakat.<>

Acara yang diadakan PR NU dan badan otonom desa Besito itu, berlangsung secara sederhana namun khidmat. Warga NU yang hadir secara bersama-sama membaca tahlil dan doa yang dipimpin KH Muhyidin dan Rais Syuriah MWC NU Gebog KH Abdul Mananal Hafidz. Diantara jamaah ada yang sampai menitikkan air mata sebagai tanda cintanya kepada cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.

Sekretaris GP Ansor desa Besito Ulil Fahmi Mahmudi mengatakan sebagai warga NU memiliki tanggung jawab moral untuk meneruskan perjuangan Gus Dur. Kendati mendapat goncangan, kegigihan Gus Dur dalam menegakkan kebenaran dapat menjadi tauladan bagi masyarakat terutama warga nahdliyyin.

“Do’a bersama yang kita gelar ini sebagai bentuk rasa kecintaan terhadap Gus Dur yang telah membesarkan NU. Beliau sangat berjasa besar terhadap perkembangan NU,” ujarnya.

Sebagai kader NU, tambah guru MI NU Alkhurriyah ini, sudah seyogyanya selalu mengenang dan mendo’akan para ulama maupun tokoh tokoh NU baik lokal maupun nasional.

“Dari perjuangan ulama besar seperti Gus Dur, kita bisa menjalankan kehidupan yang Islamis, dinamis dan demokratis,” tambahnya lagi.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Tanfidziyah PR NU Besito KH Abdul Muchith. Ia menilai pribadi Gus Dur merupakan sosok yang bisa diterima oleh semua golongan baik yang muslim maupun non muslim.

“Gus Dur selalu menjunjung tinggi keberagaman tanpa memandang latar belakang orang. Apalagi terhadap kaum minoritas beliau tidak memandang sebelah mata. Inilah yang harus kita jadikan teladan untuk dilanjutkan perjuangannya,” tegasnya. (adb)