Warta

Makna dan Kriteria Pahlawan Dipertanyakan

NU Online  ·  Senin, 10 November 2003 | 10:03 WIB

Jakarta, NU.Online
Masyarakat menggugat makna dan kriteria pemberian gelar kepahlawanan. mereka meminta pemerintah sudah saatnya meninjau ulang kriteria pemberian gelar pahlawan.demikian hasil diskusi yang diselenggarakan Yayasan Ayo Bersatu.

Pemberian gelar kepahlawanan selama ini penuh dengan ketidakjelasan dan mengarah pada praktik nepotisme. Hadir pada diskusi di Jakarta, Minggu (9/11) kemarin itu sejarawan Asvi Warman Adam dan mantan aktivis Batara Hutagalung serta pelaku sejarah SK Trimurti.

<>

''Gelar pahlawan terlalu didominasi anggota dan mantan anggota militer. Seharusnya gelar itu juga diberikan kepada kalangan sipil yang berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan,''kata Batara.

Penulis buku 10 November 1945, Mengapa Inggris Membom Surabaya itu menambahkan, saat ini ada ketidakjelasan mengenai kriteria pemberian gelar pahlawan. Padahal, Proklamator Kemerdekaan, Soekarno sudah mengingatkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

''Sekarang bagaimana kita mau menghormati orang yang dinyatakan pahlawan kalau kriteria dan proses pemberiannya saja harus dipertanyakan,''katanya.

Menanggapi pendapat Batara, Asvi Warman mengusulkan agar Pemerintah mulai melakukan penelitian terhadap prestasi guru, Tenaga Kerja Indonesia, petani serta masyarakat kecil lainnya yang bukan tidak mungkin telah berjasa besar kepada bangsa Indonesia.

''Kita juga harus berani mengusulkan agar pemberian gelar pahlawan untuk almarhum Ny Tien Soeharto harus ditinjau ulang. Pemberian gelar untuk istri Soeharto itu jelas harus dipertanyakan,'' tegasnya.

Menjawab pertanyaan peserta diskusi mengenai Soeharto, Asvi berpendapat, posisi Soeharto belum bisa diputuskan sebelum berakhirnya pengadilan atas dirinya. ''Tolong diingat bersama, Soeharto adalah tokoh yang mebawa bangsa ini ke jurang kebangkrutan ekonomi dan krisis sosial,''tambah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

Asvi dengan tegas mengusulkan agar tokoh buruh Marsinah diberi gelar pahlawan. Menurutnya, upaya Marsinah memperjuangkan hak-hak buruh yang berakhir dengan tregadi kematiannya harus mendapat penghargaan. Namun demikian, proses pemberian gelar pahlawan untuk Marsinah harus dilakukan secara terbuka. ''Dengan demikian, kita akan mengetahui secara jelas ketokohan Marsinah,''tambahnya. (cih/sp)**