Warta

Mahasiswa UIN Malang Ciptakan Program Tasheh Harakat Arab

NU Online  ·  Kamis, 16 September 2010 | 06:02 WIB

Malang, NU Online
Salah satu mahasiswa Universitas Islam Malang (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil menciptakan program tasheh harakat akhir bahasa Arab, atau menetukan harkat akhir kalimat arab sesuai dengan ilmu nahwu-shorof (grammar bahasa arab).

Mahasiswa tersebut adalah Mukhlish Fuadi, pria yang lahir di Lamongan 23 Maret 1987. Dari pengakuan Mukhlish, ide itu muncul sejak dirinya akan membuat skripsi, sebagai tugas akhir Sarjana Strata (S1) yang ia tempuh di UIN Fakultas Sains dan Teknologi, jurusan Teknik Informatika.<>

Sejak kecil, Muhklish mengenal teknologi, dirinya berandai-andai bahwa harkat arab itu bisa diprogramkan dalam bentuk sofwer khusus. “Banyak orang mengatakan, ide itu mustahil terjadi. Karena untuk menentukan harkat tulisan arab itu hanya bisa dilakukan dengan cara metode ilmu nahwu-shorof,” katanya.

Pada semester akhir, yakni semester 7,  Muhklish waktunya untuk menyelesaikan Skripsinya. ”Saya cari judul yang tepat dan bisa terjangkau oleh keilmuan saya, akhirnya menemukan judul: 'Pembentukan Harkat Akhir Kata Dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree'," demikian tuturnya seperti dikutip situs beritajatim.com.

Judul tersebut kata Muhklish, muncul saat malam hari dan hanya dalam waktu semalam dengan proposal Skripsinya. ”Saya tidak tidur semalaman menyelesaikan proposalnya itu. Kebetulan, harus sudah disetorkan siang harinya, langsung dengan seminarnya,” akunya santai saat ditemui di ruang Pusat Komputer (Puskom) UIN Malang

Menurut pria yang saat ini sudah diangkat menjadi karyawan Pusat Komputer dan Informasi (Puskomsi) UIN Malang, ide itu muncul juga saat melihat para umat Islam, kesusahan untuk membaca tulisan Arab yang tak berharkat. ”Para santri yang sudah lama di pesantren sekalipun, belum tentu tahun baca kitab kunig sesuai dengan nahwu-shorofnya. Karena paling susah dan paling kaya adalah bahasa Arab,” akunya.

Fungsi dari program yang diberi nama “Muchad Tasheeh” dapat memudahkan menentukan harkat akhir dalam kalimat bahasa Arab. “Selama ini, kalau tidak tahu ilmu nahwu, susah menentukan harkat akhir dalam kalimat bahasa Arab,” ujarnya.

Program ini adalah mempermudah umat Islam yang ingin baca bahasa arab atau kitab kuning. “Karena kitab kuning itu juga kaya khasanah keislaman. Semoga upaya saya bekerjasama dengan google itu tercapai. Agar pogram ini lebih sempurna,” katanya.

Kedepan, aku Muhklish, program yang diciptakannya akan di buatkan hak cipta oleh pihak UIN. “Untuk sekarang masih belum dipublikasikan. Hanya banyak teman yang minta, terutama pihak pesantrena dan santri,” katanya.

Dengan prestasi yang telah diraihnya itu, pihaknya akan dikuliahkan ke King Saud, Riyad Arab Saudi. “Tetapi masih proses. Semoga jadi kuliah S2 disana,” harapnya. Ditanya apakah program tersebut tergolong bru dan pertama di Indonesia? Muhklish menjawab, program yang diciptakannya itu adalah pertama di Dunia dan di Indoensia. “Saya bangga bisa menciptakan program itu. Semoga bermanfaat kepada umat Islam dan rakyat Indonesia dan dunia,” harapnya. (sam)