Warta

LSN: Konflik Rangsang Konstituen PKB "Lari"

NU Online  Ā·  Selasa, 8 April 2008 | 01:17 WIB

Jakarta, NU Online
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry memperkirakan sebagian konstituen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan "lari" ke partai lain pada Pemilu 2009 akibat konflik internal yang melanda partai itu.

"Konflik yang saat ini melanda PKB dapat merangsang konstituennya untuk pindah ke partai politik lain," kata Umar di Jakarta, Senin (7/4).<>

Dampaknya, lanjut Sekjen Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI) itu, kemungkinan perolehan suara PKB mengalami penurunan akan jauh lebih besar.

Dengan demikian, katanya, ambisi PKB untuk memenangi Pemilu 2009 dengan menguasai mayoritas kursi parlemen dan mengantarkan Ketua Umum Dewan Syura PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden sulit diwujudkan.

Sementara itu, hasil penelitian LSN menunjukkan publik pesimis kondisi bangsa Indonesia bakal lebih baik jika Pemilu mendatang dimenangi PKB. "Publik pesimis keadaan ekonomi akan lebih baik jika PKB yang menang," kata Umar.

Survei LSN menunjukkan, 23,8 persen publik lebih percaya keadaan ekonomi lebih baik jika PDI Perjuangan yang tampil sebagai pemenang, disusul Partai Golkar 23,7 persen.Ā Ā Ā  Sementara Partai Demokrat memperoleh kepercayaan sebesar 15,7 persen, PKS 12,7 persen, PAN 9,1 persen, PPP 8,7 persen dan PKB 8,2 persen.

Survei tersebut dilaksanakan LSN di 33 provinsi menggunakan metode penarikan sampel "multistage random" dengan jumlah sampel survei sebanyak 2178 responden. "Margin of error-nya sebesar 2,1 persen," kata Umar.

Secara terpisah Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko W menyebutkan, dengan konflik yang mendera PKB menjelang Pemilu 2009, maka sudah sangat bagus bagi PKB jika bisa bertahan di lima besar peraih suara terbanyak.

Namun, kata Gugus, keinginan PKB memajukan Gus Dur sebagai capres terlalu berlebihan karena peluang Gus Dur untuk maju dalam Pilpres relatif kecil. Kalaupun bisa, Gus Dur juga sulit memenangkan pertarungan. "Gus Dur sudah ’finish’, susah didongkrak elektabilitasnya," katanya.

Dari survei yang dilakukan Laksnu dari April hingga Desember 2007, tokoh NU yang tingkat popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitasnya bisa diajukan sebagai capres atau cawapres tinggal KH Hasyim Muzadi, Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan Muhaimin Iskandar. (ant/eko)