LPBI NU Lakukan Penyusunan Tafsir Tematik Pengelolaan Sampah
NU Online · Kamis, 26 Mei 2011 | 10:07 WIB
Jakarta, NU Online
LPBI NU (Lembaga Penanggulangan bencana dan perubahan Iklim – Nahdlatul ulama) Mengadakan RTD (Roundtable Discussion) Penyusunan konsep pandangan perspektif Islam dengan tema "Tafsir Tematis Pengelolaan Sampah", yang diadakan pada 25 - 27 Mei di Jakarta.
Pada pembukaan yang digelar kemarin, dihadir oleh Wakil Sekjen PBNU, H.Syahrizal Syarief PhD, Asisten Deputi Kementerian Lingkungan Hidup, Widodo Sambodo, Ketua LPBI NU Avianto Muhtadi dan Mr Yasukawa Takashi, First Secretary Kedutaan Jepan di Indonesia.<>
Mr Yasukawa Takashi, dalam sambutannya dengan berbahasa Jepang menyampaikan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Program 3R (reduce, reuse, recycle) yang di support melalui Kedutaan Besar Jepang melalui program bantuan hibah untuk proyek grassroot keamanan kemanusiaan dengan tema “Jakarta Clean & Safe” yang melibatkan kerjasama dengan Nahdlatul Ulama.
Ia berharap kerjasama ini membuahkan hasil yang sustain, tidak hanya proyek semata namun mempunyai implikasi yang luas dan bermanfaat bagi hubungan Indonesia dan Jepang serta bagi masyarakat Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
Pada tahun 2007-2010 LPBI NU yang dulu bernama CBDRM NU (Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama) telah dianggap sukses melaksanakan program Pengurangan risiko Bencana Berbasis Masyarakat di Jakarta Barat dengan salah satu kegiatannya mengembangkan konsep 3R (melalui rumah kompos di RW 04 Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk dan menjadi RW Teladan di DKI Jakarta.
Keberhasilan dan lesson learnt rumah kompos ini akan ditingkatkan dan diperluas pemanfaatannya melalui program ini di 3 RW lainnya di Jakarta Barat. Hal inilah menjadi alasan mengapa Jakarta Barat dijadikan sasaran oleh LPBI NU untuk mengurangi timbulan sampah.
Jakarta adalah kota Metropolitan yang memiliki jumlah penduduk 9.558.198 orang berdasarkan sensus penduduk 2010. Dimana terdapat pernyataan yang masuk akal yaitu “dimana ada orang berkumpul, disitu ada potensi sampah” , sehingga bagaimana kita menempatkan dan mengelola sampah dengan baik dan benar agar risiko terhadap implikasi sosial dan dampak lingkungan dapat diminimalisir, seperti bencana banjir, kesehatan, pencemaran dan polusi lingkungan serta dampak terkait perubahan iklim.
Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan hasil penelitian PU dengan JICA pada tahun 2005, Timbulan sampah di Jakarta diperkirakan sekitar 25.600 m3/hari sedangkan total daya tampung TPS (tempat pembuangan sementara) adalah 18.750 m3/hari. Sampah di TPS kemudian didistribusikan ke SPA (stasiun peralihan antara) di Cakung dan Sunter dan sebagian besar ke TPA (tempat pembuangan akhir). Dari 25.600 m3/hari timbulan sampah di Jakarta yang tertanggulangi sebesar 22.500 m3/hari (83 %), sisanya 3.100 m3/hari (17 %) digunakan sebagai bahan pupuk (kompos), mengurug tanah, dibakar dan dibuang ke Kali/Sungai.
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua