LPBI NU: Kerusakan Lingkungan Berasal dari Pola Pikir dan Moral
NU Online · Kamis, 8 Maret 2012 | 06:54 WIB
Jakarta, NU Online
Masalah kerusakan tata lingkungan bermula dari pola pikir, tindakan dan moral manusia. Karena itulah yang perlu diperbaiki adalah prilaku manusia.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Avianto Muhtadi ketika ditemui NU Online beberapa waktu lalu, di Gedung PBNU, Jakarta.<>
“Orang kalau melihat kerusakan tata lingkungan, baru dibilang bencana. Kalau sudah di depan mata, baru reaktif. Padahal sebelumnya kita bisa berbuat melakukan pencegahan itu,” ujarnya.
Menurut Avianto, semua lembaga, lajnah, dan banom di NU adalah dakwah, “Nah, LPBINU berdakwah melalui tindakan yang nyata terkait lingkungan, misalnya mendirikan rumah kompos. Ini sangat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Dakwah nyata LPBI NU telah dirasakan di 4 RW daerah Jakarta Barat, yaitu: RW 04 Kedoya Utara, RW 05 Taman Sari, RW 11 Rawa Buaya, dan RW 03 Duri Kosambi. Di empat RW tersebut, LPBINU bekerja sama dengan Institusi Official Development Assistance (ODA) Jepang mendirikan Rumah Kompos yang dapat mengurangi volume sampah tiga kali lipat.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Reporter : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua