Warta

LP Maarif NU harus Mengarah pada Pendidikan Kejuruan

Rab, 24 Januari 2007 | 12:11 WIB

Jakarta, NU Online Rencana strategis pemerintah dalam pengembangan pendidikan yang mengarahkan pada pendidikan vokasional (kejuruan) dengan komposisi 70 persen pendidikan vokasional dan 30 persen pendidikan umum harus diikuti oleh Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU). "Ke depan, LP Maarif NU harus mengarahkan pengembangan pendidikan pada pendidikan vokasional,” tutur Wakil Ketua PP LP Maarif NU Aceng Abdul Aziz dalam dialog dengan Sekolah Menengah Kejuruan Maarif I Kebumen di Kantor PB<>NU, Rabu. Dikatakannya, arah pendidikan ini sangat tepat karena sebagian besar warga NU setelah selesai menyelesaikan pendidikan menengah ingin langsung bekerja. Pendidikan vokasional akan membekali siswa dengan keahlian spesifik yang dapat langsung dipraktikkan ketika mereka lulus sekolah. PP LP Maarif NU telah bekerja sama dengan Hans Seidel Foundation dalam memberikan pelatihan guru-guru bidang studi vokasional di Aceh awal tahun 2006 lalu. Selanjutnya juga telah dilakukan studi banding di China untuk melihat sistem pendidikan vokasional di sana. Menurut pengamatan yang dilakukan oleh delegasi, saat ini komposisi antara pendidikan vokasional dan pendidikan umum di China sudah mencapai 50:50. Dalam upaya perubahan arah pendidikan ini, PP LP Maarif NU akan mengadakan konferensi nasional tentang pengembangan pendidikan vokasional dengan mengundang seluruh sekolah-sekolah SMK NU. Lebih lanjut, Kang Aceng percaya bahwa SMK yang dikelola oleh LP Maarif NU akan mampu mengajarkan keahlian dan menanamkan nilai spiritualitas. “Kalau di Jakarta, yang tawuran pasti SMK, tapi saya yakin SMK Maarif tidak demikian,” paparnya. Kunjungan SMK Maarif I Kebumen ini merupakan yang kedua kalinya. Kunjungan pertama dilakukan minggu lalu dengan tujuan untuk kunjungan industri. Para siswa mengunjungi sejumlah pabrik untuk melihat proses produksi yang merupakan bagian dari pra-kerja praktik selama 4 bulan di sejumlah industri. Kunjungan ke PBNU merupakan upaya untuk mengenalkan generasi muda pada organisasi NU. “Biar nanti kalau sudah dewasa tetap ingat NU. Kalau kesasar di Jakarta bisa mengunjungi kantor NU, kalau sukses juga nga lupa dengan NU,” tutur Ketua Pengurus Cabang NU Kebumen Drs Taufik Hidayah TR. M.Si. (mkf)