Warta

Lesbumi Satukan Seni dan Religiusitas

NU Online  Ā·  Jumat, 25 April 2008 | 13:39 WIB

Magelang, NU Online
Keberadaan Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) berfungsi sebagai sarana mengembangkan dakwah lewat seni yang telah terbukti sukses dijalankan oleh wali songo.

ā€œSelama ini, sering terjadi ketegangan antara seni dan agama, ada sebagian orang yang menganggap seni merusak keimanan sehingga sering muncul kesan negatif seni sebagai bid'ah dan maksiat,ā€ tutur Sastro Al Ngaawi dalam pembukaan Borobudur Spiritual Art di komplek Candi Borobudur, Jum'at (25/4).<>

Sebagai akibatnya, terjadi jarak yang sangat dalam antara seni dan religi yang masing-masing berjalan sendiri-sendiri. ā€œKeberhasilan wali songo dalam menyandingkan seni dan religi telah melahirkan kreatifitas adiluhung yang memberi makna sangat besar dalam kehidupan manusia,ā€ tandasnya.

Seni bagi para wali, telah menjadi sarana pengembangan dan sosialisasi nilai-nilai dan ajaran yang terkandung dalam Islam.

Sementara itu, Ketua DPR RI Agung Laksono dalam sambutannya berharap agar kegiatan Borobudur Spiritual Art ini dapat menggali ai peradaban yang bersumber dari spiritualitas sehingga keberagaman menjadi lebih santun, beradab dan berbudaya.

ā€œPara leluhur dan pendahulu kita telah memberikan contoh yang baik dalam membangun dan mengembangkan dimensi spiritual yang dapat membangun peradaban dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan. Peradaban tanpa spirituaoitas akan kosong,ā€ katanya.

Penyelenggaraan Borobudur Spiritual Art yang menyertakan seni dari berbagai agama ini didasari keprihatinan bahwa selama ini, kemegahan Candi Borobudur hanya dilihat dari sudut fisiknya semata sementara aspek spiritualnya seolah terabaikan dan kurang tersentuh.

ā€œDibalik kemagahan dan keindahan Borobudur, ada kekuatan spiritual yang amat besar, yang jika dikembangkan bisa menjadi sumber energi yang dahsyat bagi manusia untuk membangun suatu peradaban,ā€ tutur Sastro.

Ketua Panitia Abdul Chori Arief menelaskan penyelenggaraan event ini diharapkan juga bisa mendorong semangat masyarakat Borobudur dalam menjaga, memelihara dan mengembangkan Borobudur sebagai pusat wisata spiritual dunia.

ā€œEvent ini diharapkan juga dapat menumbuhkan kreatifitas kesenian masyarakat baik seni tradisi atau religi sehingga meningkatakan daya tarik masyarakat dunia terhadap Borobudur,ā€ katanya.

Dengan demikian, masyarakat di sekitar Borobudur tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri karena yrtliny secara aktif dalam proses pemanfaatan candi Borobudur baik secara ekonomis maupun sosiologis. (mkf)