Warta

Lembaga Kesehatan NU Bikin 15 Posmaldes di Kalimantan

NU Online  ·  Senin, 25 Oktober 2010 | 08:28 WIB

Jakarta, NU Online
Malaria masih menjadi momok bagi sebagian rakyat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah-daerah endemik, yang sebagian besar berada di daerah pinggir hutan sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pengobatan jika terjadi suspect malaria.

Lembaga Kesehatan NU (LKNU) yang terlibat dalam program Indonesia bebas malaria membantu melaksanakan program yang berbasis di pesantren di beberapa propinsi.<>

Salah satu program yang sudah berjalan ada di propinsi Kalimantan Barat di empat kabupaten yang totalnya telah membikin 15 Pos Malaria Desa (Posmaldes), yaitu di Kab. Sintang, Landak, Pontianak dan Kuburaya.

“Kita telah melakukan sosialisasi sampai ke pelosok-pelosok yang jauh dari jangkauan transportasi untuk membantu masyarakat dalam mengatasi malaria. Walaupun ini sulit, tapi kita niatkan ibadah,” kata dr Mustafidz, ketua program Pemberantasan Malaria PBNU.

Pada masig-masing Posmaldes, LKNU melakukan pelatihan kepada masyarakat yang bersedia mengabdikan dirinya untuk pelayanan kesehatan. Mereka difasilitasi sejumlah peralatan seperti obat-obatan, kelambu dan lainnya.

Salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat setempat adalah kesalahan penggunaan obat tanpa sesuai dengan petunjuk dokter sehingga LKNU memfasilitasi penyediaan obat baru, ACT.

“Kita memberikan obat ini bagi yang benar-benar terbukti sakit malaria, agar tidak disalahgunakan sehingga menyebabkan resistensi,” tandasnya.

Secara bertahap, jangkauan pelayanan LKNU akan berkembang ke propinsi lain, yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, semuanya merupakan tahapan menuju Indonesia bebas malaria yang ditargetkan tercapai pada 2030. (mkf)