Lebih Gampang Menemukan Makanan Halal di Singapura
NU Online · Rabu, 29 Agustus 2007 | 05:18 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Ibrahim menilai bahwa makanan halal di Indonesia masih sukar dicari karena tidak tertibnya masalah pelabelan meskipun sudah ditetapkan melalui Undang Undang.
"Dalam UU Pangan sudah dijelaskan mengenai masalah halal atau tidak tapi kita lebih sulit mencari makanan yang benar-benar halal di Indonesia daripada di Singapura," kata Anwar di Jakarta, Selasa (28/8).
<>Dalam kunjungan DPP Golkar ke MUI di Masjid Istiqlal, Selasa sore, Anwar menyebutkan masalah tersebut kepada rombongan yang dipimpin Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Priyo Budi Santoso.
"(Indonesia) Harus jadi kayak PM Singapura yang mengatakan, ’Saya tidak mau ada rakyat yang mengeluh susah mencari makanan halal di Singapura’," kata Anwar.
Meskipun berlatarbelakang bisnis, tekad Singapura tersebut dinilai Anwar patut ditiru Indonesia untuk memudahkan penduduk Muslim mencari makanan yang halal.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mencari makanan yang jelas halal dilihat dari labelnya di Indonesia disebut Anwar haruslah menjadi sangat gampang, yang berarti produsen makanan harus disiplin dalam mencantumkan keterangan mengenai bahan dari produk tersebut.
Peraturan yang menyentuh masalah halal atau tidaknya tersebut adalah Undang-undang Pangan RI No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, yaitu di dalam Bab IV tentang Label dan Iklan Pangan Pasal 30 ayat 2 dan Pasal 34 ayat 1.
Di dalam Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa label pangan minimal mencantumkan nama produk, daftar yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia, keterangan tentang halal serta tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Laporan Anwar tersebut ditanggapi Priyo dengan menyatakan dirinya akan menindaklanjuti kepada komisi-komisi di DPR yang bersangkutan.
"Saya akan minta kepada fraksi untuk dicatat dengan baik tentang peraturan perundangan yang meresahkan kaum ulama ini," kata Priyo. (ant/mad)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua