Jakarta, NU Online
Latihan fisik berupa pembebanan (weight bearing exercise) dapat digunakan untuk mencegah osteoporosis. Ini terutama pada area-area yang memiliki resiko tinggi terjadinya osteoporosis dan patah tulang dan bila memungkinkan, kombinasi latihan pembebanan dengan latihan kelenturah/peregangan, latihan ketahanan jantung, paru, otot, latihan keseimbangan dan koordinasi merupakan kesatuan latihan fisik yang lengkap dan menyehatkan.
Panduan pencegahan osteoporosis tersebut diungkapkan oleh Dr. Siti Annisa Nuhonni, SpRM dari Departemen Rehabilitasi Medik RSCM Jakarta dalam acara Seminar “Tetap Produktif Tanpa Keropos Tulang” yang diselenggarakan oleh Lembaga Sosial Mabarrot NU di Lt 8 Gedung PBNU Jakarta (25/09).
<>Olah raga jalan kaki juga merupakan latihan yang sangat bermanfaat, mudah dan murah. “Ini menimbulkan kombinasi rangsangan mekanik pada tulang punggung dan tulang-tulang anggota gerak bawah, dianjurkan jalan cepat dan disertai ayunan kedua lengan dan sebaiknya minimal 3 kali seminggu sekitar 20-30 menit,” ungkapnya.
Namun demikian, bagi mereka yang sudah menderita osteoporosis, latihannya harus bersifat spesifik.”Pada prinsipnya harus aman. Latihan untuk orang yang sehat tidak sama dengan yang sudah terkena, aerobik keras merupakan pantangan, demikian juga melompat atau membungkuk yang bisa mempertinggi resiko patah tulang punggung,” tambahnya.
Sementara itu Dr. Linda Kurniaty Wijaya dari Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI menunjukkan beberapa temuan tentang osteoporosis. ‘Setiap peningkatan 1 dekade, terdapat peningkatan resiko osteoporosis sebesar 1.-1.8 kali. Selain itu ras kulit putih lebih banyak yang menderita osteoporosis dibandingkan dengan ras kulit berwarna. Perempuan juga lebih banyak menderita,” ungkapnya.
Penting juga untuk diketahui bahwa penyakit kronik tertentu seperti penyakit hati, ginjal, saluran cerna, dapat meningkatkat osteoporosis, demikian juga dengan imobilisasi yang lama. Tak ketinggalan pula defisiensi hormon seks, baik androgen maupun estrogen akan meningkatkan resiko.
Kebiasaan merokok yang banyak dilakukan para kyai untuk menemani malam juga bisa meningkatkan resiko oestoporosis, demikian pula minum alkohol.
Tanda-tanda yang dapat dicermati adanya osteoporosis adalah berkurangnya tinggi badan, perubahan lengkung tulang belakang. Pada keadaan lebih lanjut, dapat terjadi patah tulang belakang. Teknologi kedokteran menggunakan alat yang disebut densitometer tulang untuk mengukur massa tulang.
Acara yang dibuka oleh ketua PBNU Rozy Munir tersebut dikadiri sekitar 150 orang, baik dari kalangan nahdliyyin maupun mereka yang ingin tahu tentang osteoporosis. Juga terdapat pemeriksaan gula darah secara gratis. Pemeriksaan kepadatan tulang secara gratis juga diberikan bagi mereka yang membeli 2 kotak produk susu berkalsium tinggi.
Rangkaian acara Mabarrrot untuk menyambut Muktamar NU ke 31 sebagai bagian dari tim kesehatan ini sukses besar. Sebelumnya telah diadakan dialog kesehatan tentang “Seks Sehat Tanpa Gangguan Prostat” pada 4 September, “Tetap Produktif di Usia Lanjut” pada 11 September. Pada tanggal 27 Agustus juga akan diadakan Donor Darah.
Rencananya Mabarrot juga akan meresmikan Klinik Kesehatan “Avicenna” pada tanggal 29 Agustus oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua