LAPAN: Penentuan Idul Adha Arab Saudi Kontroversial
NU Online · Rabu, 17 November 2010 | 04:04 WIB
Astronom RI menilai rukyat awal Zulhijah yang dilakukan Arab Saudi sangat kontroversial. Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi harusnya berbarengan karena satu wilayah yang sama.
Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan berdasarkan garis tanggal, penghitungan visibilitas hilal (bulan), Arab Saudi harusnya mengalami awal Zulhijah sama dengan Indonesia.<>
“Harusnya sama dengan Indonesia . Pada tanggal 6 November, hilal tidak bisa dirukyat jadi tidak bisa awal bulan itu 7 November dan wukuf itu 15 November dan tidak mungkin Idul Adha 16 November. Jadi sama seperti di Indonesia, Zulhijah tanggal 8 November. Harusnya satu garis waktu,” katanya seperti dilansir inilah.com.
Thomas juga menilai, rukyat awal Zulhijah di Arab Saudi sangat kontroversial.
“Masalahnya, Arab saudi itu tidak terbuka. Siapa saksi yang melihat? Beda dengan di Indonesia di mana jabatan, umur dan tempat saksi mengamati bulan terbuka secara luas,” katanya. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua