Warta

Lagi, Jamaah Jaula Resahkan Masyarakat

NU Online  ·  Rabu, 20 Oktober 2010 | 01:38 WIB

Tegal, NU Online
Sekelompok orang yang mengatasnamakan jamaah tabligh atau yang lebih di kenal dengan nama Jaula membuat resah warga NU di Slaranglor, Tegal, Jawa Tengah. Pasalnya, kedatangan mereka tidak diinginkan oleh masyarakat, selain itu mereka juga tidak mendapatkan izin untuk berdakwah.

Menurut penuturan warga Slaranglor, jamaah Jaula  datang pada hari Kamis lalu sekitar pukul 10.00 WIB, dengan menggunakan mobil. Mereka berjumlah 11 orang yang dipimpin oleh soerang Amir dari Yogjakarta. Mereka datang dan menempati Mushola Baiturahman. Padahal Mushola tersebut selama ini dijaga warga NU. Melihat hal tersebut maka sejumlah warga merasa keberatan.<>

Karena kegitannya dianggap meresahkan masyarakat akhirnya dipersilahkan untuk meningglakan Desa tersebut. Walhasil perdebatan dengan masyarakatpun pecah, sehingga terjadi proses evakuasi.

“Kami sebenarnya sudah bosan melihat sekelompok masa itu, karena bukan kali ini saja mereka itu membuat resah masyarakat, tiga bulan yang lalu juga begitu mereka bisa membuat konflik, lagi pula  kalau saya lihat mereka itu bukan untuk berda’wah tetapi mereka mencari masa sebagai pengikut,” tutur salah satu warga yang namanya tak mau disebutkan namanya kepada NU Online, Selasa (19/10).

Menanggapi hal itu ketua tanfidziyah NU desa Slaranglor, Ustadz Abdul Kholil kepada NU Online mengatakan, ada beberapa alasan sehingga masyarakt tidak mau menerima kegiatan mereka. Diantaranya karena masyarakat sudah tenang dengan kedaan yang ada sekarang ini. “Akan dihawatirkan jika ada kelompok islam lain yang mencokol di Slaranglor, akan terjadi perseturuan," katanya.

“Selain itu, segenap pengurus NU juga akan mempertahankan nilai-nilai ke-NU-an sampai kapanpun, sehingga kegiatan orang atau jamaah yang akan mengikiskan ideologi NU akan kami antisipasi dengan segenap badan otonom, karena Islam kekhasan Indonesia ini memiliki sejarah dan nilai sendiri sampai akhirnya bisa bertahan sampai sekarang ini,“ jelasnya. (miz)