Warta

Kyai Cirebon Minta Dua Kubu PKB Islah

NU Online  ·  Kamis, 5 Mei 2005 | 13:04 WIB

Cirebon, NU Online
Sejumlah kyai muda dan kyai sepuh se kabupaten Cirebon menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Gedongan, kabupaten Cirebon, Kamis (5/5). Mereka membahas perseteruan serta konflik kepengurusan DPP PKB pasca Muktamar II di Semarang beberapa waktu lalu.

Juru bicara pertemuan tersebut, yakni KH Addib Rofi’uddin Izza kepada sejumlah wartawan di Pesantren Gedongan mengatakan para kyai se-kabupaten merasa prihatin dengan pertikaian elit di tubuh DPP PKB karena dapat menimbulkan kebingungan di kalangan konstituen PKB.

<>

Untuk itu kami berharap para elit PKB terutama dua kubu yang tengah bertikai untuk melakukan islah, sehingga umat yang dibawah tidak merasa diombang-ambingkan oleh persoalan yang terjadi di kalangan pucuk pimpinan,” kata ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Cirebon itu.

Didampingi KH Amin Siradj dan KH Nasirudin Sidik, kyai muda Buntet itu mengatakan, sikap keprihatinan para kyai ini tidak mengatasnamakan kelompok tetapi adalah masyarakat umum, yakni para kyai yang ada di pesantren seluruh Cirebon.

Sebagai kyai yang turut membidani PKB, kami jelas sangat prihatin dengan adanya perseteruan dua kubu kepemimpinan ditubuh DPP PKB tersebut. oleh karena itu, kami kembali menegaskan dan menyarankan kedua kubu elit PKB tersebut untuk islah,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya berharapk PKB bisa menyelesaikan secara baik-baik jangan sampai menimbulkan masalah yang membuat cerai berai umat yang dibawah. “Pendeknya konflik itu harus segera diselesaikan secara baik-baik,” katanya.

Dikatakannya, kalau ada beberapa perkumpulan para kyai yang kemudian menyatakan dukungan atau mendukung salah satu kubu, itu bukan kapasitasnya untuk menolak atau mendukung muktamar.

“Kami yang juga sebagai warga NU mempersilahkan para elit PKB mengurus sendiri dan masalahnya diberesi sendiri, kira-kira yang baik dalam tubuh PKB,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, tidak ada pertikaian antara elit pengurus PBNU dengan DPP PKB. sebelumnya, upaya islah dua kubu di tubuh PKB juga disarankan oleh KH Sholahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah. Ia bahkan menyarankan agar Muhaimin Iskandar mundur dari jabatannya sebagai ketua Tanfidz PKB.

Ia mengatakan, Islah dengan kubu Alwi Syihab merupakan jalan terbaik bagi PKB dan konstituen daripada berseteru. hal tersebut dikatakannya dihadapan sekitar 300 ulama dan kyai NU se Cirebon di Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon belum lama ini.(ant/mkf)