Kritik Kebijakan Raja Saudi, Ulama Wahabi Garis Keras Dipecat
NU Online · Senin, 5 Oktober 2009 | 03:24 WIB
Raja Arab Saudi Abdullah memecat seorang ulama wahabi garis keras dari Majelis Ulama Senior, yang tangguh, Senin, setelah ia mengritik kebijakan terobosan yang mencampur mahasiswa dan mahasiswi di universitas baru yang dipromosikan oleh raja.
Syekh Sa'ad Ash-Shathry dipecat dari badan tinggi tokoh agama itu, yang menetapkan kebijakan agama di Kerajaan Islam tersebut, melalui instruksi Raja, demikian laporan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.<>
Tak ada alasan yang diberikan, tapi instruksi itu dikeluarkan segera setelah komentar Ash-Shathry melalui televisi satu pekan sebelumnya. Ia mengeritik praktek pencampuran mahasiswa dan mahasiswi di King Abdullah University of Science and Technology, yang baru didirikan dan diresmikan pada 23 September.
Universitas bertaraf internasional untuk jenjang pasca-sarjana, yang menelan biaya tujuh juta dolar AS, adalah lembaga pendidikan negeri pertama di Arab Saudi yang mengizinkan laki-laki dan perempuan berbaur secara bebas.
Dalam satu wawancara yang disiarkan televisi, Ash-Shathry menyebut pembauran tersebut sebagai "kejahatan" dan "dosa besar", sehingga menyulut kemunduran yang sangat besar dari kemajuan di media Arab Saudi.
Berdasarkan sistem ajaran aliran ultra-konservatif Wahhabi di Arab Saudi, perempuan dilarang berbaur dengan pria di luar keluarga mereka sendiri, tak dapat bepergian secara bebas dan tak diizinkan mengemudikan kendaraan.
Universitas baru itu, yang terletak di kota tepi Laut Merah di bagian utara Arab Saudi, Jeddah, adalah bagian dari visi Raja Abdullah untuk memperkuat negaranya memasuki jajaran global penelitian ilmiah maju.
Namun satu sasaran yang tak diungkapkan oleh Raja, menurut sebagian pejabat Arab Saudi, ialah untuk menerobos pembatasan terhadap perempuan yang diberlakukan oleh para pemuka agama di negeri tersebut. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua