Tulungagung, NU Online. NU merupakan ormas yang memiliki spectrum yang sangat luas, tidak hanya dari segi pemikiran, tetapi juga sikap dan perilaku, karena itu Nu tidak bisa dipotret hanya dari satu spectrum. Hanya saja ada spectrum yang satu lebih dominan dari spectrum lainnya. Pertengahan Februari ini kelompok yang menamakan diri sebagai NU kultrural menyelenggarakan temuan di Pesantren Yapeta Tullungagung, untuk membentuk jaringan NU cultural secara nasional. Pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 70 kelompok jaringan dari seluruh tanah air itu umumnya terdiri dari kaum muda yang menghimpun diri dalam kelompok studi, lembaga penerbitan, LSM pendamping rakyat baik di kalngan petani, buruh, nelayan dan kaum miskin perkotaan, termasuk kalangan buruh.
Selain membentuk jaringan, pertemuan yang berlangsung selama tiga hari tersebut juga digunakan untuk mengungkap fakta lapangan berupa kasus yang dihadapi, bagaimana mereka berbenturan dengan negara, paratai politik, bahkan dengan pengurus NU sendiri, saat mereka mengembangkan pemikiran atau ketika membela rakyat yang tertindas. Persoalan tersebut kemudian diulas untuk dicarikan jalan keluarnya dalam forum tersebut, agar agenda NU kultural untuk mengangkat harkat rakyat berjalan lancar.
<>Walaupun semula pertemuan tersebut berjalan alot, karena ada rasa saling curiga, siapa akan mempolitisir siapa, dan siapa akan menyalahgunakan pertemuan untuk kepentingannya sendiri. Tetapi ketika pembicaraan semakin terbuka, tentang prinsip dan visi mereka masing-masing, maka pertemuan dan dialog bisa dilaksanakan, sehingga beberapa rumusan penting bisa dihasilkan.
Keputusan penting yang mereka rumuskan adalah pertama mempertegas perjuangan mereka yang berorientasi kerakyatan, karena itu menolak segala jenis eksploitasi terhadap rakyat baik oleh kapitalisme asing atau bangsa sendiri. Kedua, mempertegang komitmen kebangsaan, sebab selama sebab tanpa komitmen ini nasib rakyat akan menjadi masngsa bangsa asing atau akan tercerai berai oleh etnosentrisme. Ketiga, tetap memperjuangkan pluralisme, sebagai landasan bagi terwujudnya kehidupan yang hoarmionis di masyarakat.
Forum tersebut juga merekomendasikan agar NU bersikap netral dalam politik dan tetap menjaga pluralisme kehidupan agar NU tetap bisa berperan sebagai penyeimbang kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya forum juga akan mengadakan pertemuan periodik antar jaringan baik bersifat regional maupun nasional.
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua