Jakarta, NU Online
Kongres ke-16 Muslimat NU akan berjalan sesuai dengan jadual, yaitu pada 13-18 Juli 2011 di Asrama Haji Bandar Lampung. Sidang pleno terakhir yang dihadiri oleh steering committee dan organizing committee untuk membahas persiapan akhir digelar di gedung PBNU, Kamis (7/7).
Banyak pengurus dan warga NU menanyakan kelangsungan kongres ini karena bersamaan dengan jadual puncak harlah ke-85 NU yang akan berlangsung pada Ahad, 17 Juli di gelora Bung Karno Jakarta dan dihadiri oleh sekitar 120 ribu massa.
<>
Pertanyaan muncul karena dalam puncak kemeriahan tersebut, badan otonom-badan otonom NU akan turut berpartisipasi dan banyak anggota Muslimat NU yang terlibat di dalamnya. Hal ini tidak akan mengganggu kelangsungan dua acara besar karena yang hadir di Gelora Bung Karno sebagian besar merupakan anggota biasa, bukan pengurus Muslimat NU.
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, kongres ini akan diwakili oleh para pengurus inti dari pengurus wilayah dan pengurus cabang, masing-masing empat orang. Meskipun demikian, ia menegaskan, banyak penggembira dari ibu-ibu Muslimat NU yang nantinya turut memeriahkan acara tersebut.
Peserta keseluruhan kongres terdiri dari 2629 orang dari unsur pimpinan pusat, 33 wilayah dan 526 cabang dalam kongres yang mengambil tema “Revitalisasi Institusi Layanan Muslimat NU, Hidmah untuk Perempuan Indonesia.
Dalam kongres tersebut, terdapat 8 menteri yang diundang untuk menjadi narasumber dan mensinergikan program kementeriannya dengan Muslimat NU. Beberapa pembicara yang direncanakan hadir dalam kongres adalah
Sidang Pleno
1. PBNU dengan tema “Mensinergikan Kinerja Badan Otonom NU sebagai Kekuatan untuk Membangun Umat”
2. Ketua Mahkamah Konstitusi dengan tema” Impementasi Negera Hukum bagi Terwujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
3. Kementerian Agama dengan tema “kebijakan Kementeraian Agama RI dalam Pengembangan Institusi Dakwah yang Efektif di Tengah Dinamika Pluralism, Problem Sosial dan Kemiskinan Umat”
4. Kementerian Pendidikan Nasional, dengan tema “kebijakan Kemenerian Pendidikan Nasional dalam Pembangunan Karakter Bangsa”
5. Kementerian Kesehatan RI dengan tema “Kebijakan Kementerian Kesehatan RI dalam Mensinergikan GO-NGO-SCO (civil Society Organization) untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita dalam Percepatan Millenium Development Goals”
6. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dengan tema “Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dalam Mendorong Lahirnya Kebijakan Ekonomi, Sosial dan Kesehatan yang Berkeseteraan dan Keadilan Jender”
7. Kementerian Sosial dengan tema “Kebijakan Kementerian Sosial RI untuk Mensinergikan GO-NGO-CSO dalam Menangani Kompleksitas Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat dan Implikasinya pada Kehidupan Perempuan dan Anak”
8. Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan tema “Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI dalam Meningkatkan Penguatan Kapasitas, Fasilitasi dan Permodalan Koperasi dan UMKM bagi Perempuan”
9. Kementerian Pertanian dengan tema “Kebijakan Kementerian Pertanian RI dalam Mewujudkan Swa Sembada Pangan, Khususnya Melalui Sinergi GO-NGO-CSO yang berbasis Perempuan"
10. Kementerian Kehutanan dengan tema “Kebijakan Kementerian Kehutanan RI untuk Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan, Khususnya Melalui Maksimalisasi Peran CSO”
Bidang ekonomi juga mendapat perhatian lebih, dengan mengundang sejumlah direktur jenderal sebagai pembicara, yaitu
1. Deputi V Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (KUKM) dengan tema “Kebijakan Deputi SDM dalam Memberikan Fasilitasi dan Penguatan SDM Koperasi di Indonesia”
2. Lembaga Pengembangan Dana Bergulir (Kementerian KUKM RI) dengan tema “Peran LPDB dalam Penguatan Permodalan Koperasi, Khususnya Koperasi Perempuan di Indonesia”
3. Ditjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial dengan tema “Peran Biba Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan dalam Mendorong Proses Rehabilitasi Lahan dan Hutan di Indonesia (Sinergi GO-NGO-CSO)"
4. Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian (Kementerian Pertanian RI) Dengan Tema “Peran Direktorat Jenderan Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kesejahtaraan Petani Melalui Berbagai Program Peningkatan Produktifitas Pertanian dan Pemberdayaan Ekonomi Petani”
Terdapat juga diskusi paralel dengan sejumlah tema, yaitu
A. Pendidikan
1. Dirjen PAUDNI (Kementerian Pendidikan Nasional RI) dengan tema “Program Dirjen PAUDNI dalam Pendidikan Anak Usia Dini dan Peningkatan Ekonomi Perempuan Melalui Berbagai Program Kecakapan Hidup sebagai Bagian Peningkatan SDM di Indonesia”
2. Dirjen Pendidikan Agama Indonesia dengan tema “Program Dirjen Pendis dalam Mendorong Penguatan Kualitas RA dan TPQ Melalui Pelayanan Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta Sarana Prasarananya”
B. Dakwah
1. Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Ri dengan tema “Peran PKUB dalam Mendorong dan Memfasilitasi Terwujudnya Harmoni Kehidupan Intern dan Antar Umat Beragama di Indonesia Melalui Pendekatan Kesejahteraan”
2. Majelis Ulama Indonesia dengan tema “Peran MUI dalam Mensinergikan Organisasi Kemasyarakatan Islam agar Terbangun Ukhuwah Islamiyah secara Substantif melalui Pendekatan Kesejahteraan Umat”
3. Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi RI dengan tema “Meningkatkan Peran IT sebagai
Media Dakwah di Lingkungan Muslimat NU”
C. Kesehatan
1. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan tema “Peran BKKBN dalam Mewujudkan Penduduk Berkualitas Melalui Pelayanan KB, BKB, BKR, BKL Berdasarkan UU No 52 tahun 2009 BAb VII Pembangungan Keluarga”
2. Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dengan tema “Peran Badan Promkes dalam Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Indonesia"
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua