Warta SASTRA PESANTREN

Komunitas Matapena Undang “Liburan Sastra di Pedesaan”

NU Online  ·  Kamis, 23 Desember 2010 | 07:47 WIB

Yogyakarta, NU Online
Komunitas sastra pesantren yang menamakan diri Matahati Pena Pesantren atau Matapena Yogyakarta mengundang para pegiat sastra untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Liburan Sastra di Pedesaan (LSdP). Kegiatan pelatihan menulis sastra ini diperuntukkan bagi kalangan remaja seluruh Indonesia.

LSdP merupakan kegiatan yang menjadi agenda rutin Komunitas Matapena setiap musim liburan pelajar. Kali ini kegiatan telah masuk ke-5 kalinya dan diselenggarakan di Dusun Santan Desa Guwosari Kecamatan Pajangan kabupaten Bantul, 26-28 Desember 2010.<>

Rilis pers Matapena yang diterima redaksi NU Online menyebutkan, konsep acara yang berjargon “Berlibur, Berkarya, Bersastra” ini dikemas dalam format liburan “have fun”  dengan pola outbond di lingkungan alam dan sedianya akan diikuti oleh 100 peserta dengan prosentase terbanyak (80 %) adalah santri-santri pondok pesantren yang tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Ada juga peserta yang berasal dari luar Jawa.

Pelatihan menulis sastra ini dipandu oleh fasilitator-fasilitator yang terdiri dari para penulis dan novelis Matapena sendiri. Sementara kontributor tamu untuk pemateri akan disampaikan oleh Sunlie Thomas Alexander [cerpenis dan esais], “Cindil” Gunawan Maryanto [cerpenis, sutradara, teaterawan, sekaligus penulis naskah Teater Garasi Yogyakarta], dan Hasta Indriyana [penyair].

Acara liburan sastra yang sebelum-sebelumnya dilaksanakan di pesantren ini, kali ini dilaksanakan di pedusunan. “Untuk lebih mendekatkan diri teman-teman remaja santri ke masyarakat. Karena mereka akan tinggal home stay di rumah-rumah penduduk layaknya program KKN mahasiswa,” ucap Shofaun Nafis selaku ketua panitia.

Selain itu rangkaian acara juga akan dilangsungkan di kompleks wisata Gua Selarong. Tempat bersejarah persembunyian Pangeran Diponegoro. Sedangkan acara puncak penutupan akan menampilkan pentas kebudayaan. D Zawawi Imron akan membacakan puisi, peserta akan menampilkan pentas teater, Komunitas Sangkal Kotagede tak luput memberikan performance-nya. Lalu acara ditutup dengan Orasi Budaya oleh Budayawan muda dari LESBUMI, Faisal Kamandobat, serta pagelaran musik Jawa oleh Genk Kobra. (nam)