KH Musthofa: Tak Benar Pengebom Marriott Guru Ponpes
NU Online · Senin, 11 Agustus 2003 | 04:17 WIB
Jakarta, NU Online
Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten Jawa Tengah Perwakilan Lampung Drs KH Musthofa Wagianto, SH, MH membantah bila Asmar Latin Sani, tersangka pengeboman hotel JW Marriott Jakarta adalah guru di ponpes tersebut.
"Tidak benar itu. Kami tidak kenal dia. Dia juga tidak pernah menjadi guru di sini. Ponpes kami berdiri pada 1999, sedang Latin dikabarkan tinggal di ponpes Al Muttaqien tujuh tahun yang lalu," kata Mustofa, Senin.
<>Dosen IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu berharap, semua pihak dalam menyampaikan pendapat hendaknya dengan bukti-bukti yang sangat akurat sehingga tidak merugikan pihak lain.
"Bila apa yang disampaikan salah, itu akan menimbulkan fitnah dan dapat memecah belah umat dan bangsa," katanya.
Ponpes Al Muttaqien Perwakilan Lampung didirikan berdasarkan akte notaris No 32 tanggal 15 Oktober 1999, terletak di Jalan Terong No 6 Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Dan kini telah memiliki dua cabang di Kabupaten Lampung Timur (akte notaris No 01 tanggal 3 September 2001) akte notaris dan Kabupaten Lampung Selatan (akte notaris No 49 tanggal 30 Juni 2003).
"Munculnya tudingan tersebut, secara moral sangat merugikan kami, kendati dalam pemberitaan tidak menyebut dengan jelas Ponpes Al Muttaqien yang mana. Kalau yang dimaksud Al Muttaqien yang kami asuh, itu jelas tidak benar," tegasnya.
Jumlah santri di tiga ponpes di bawah asuhan Musthofa kini sekitar 249 orang. Ponpes Al Muttaqien yang dibangun atas restu KH Muslim Rifai’i Imam Puro (Mbah Lim), salah satu guru spiritual mantan Presiden KH Abdurrachman Wahid, dengan tenaga dan keiklasan agar bermanfaat bagi santri, orang tua, masyarakat, bangsa dan agama demi tegaknya ahlakul karimah.
Sejak pemberitaan tersebut muncul di koran, Ponpes Al Muttaqien di Bandar Lampung itu kebanjiran telepon, baik dari alumni santri maupun sejumlah mitra lainnya.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
5
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua