Jakarta, NU Online
Sebagai wujud dari semakin besarnya pesan PBNU dalam hubungan internasional, PBNU hari ini (21/01) KH Hasyim Muzadi menerima lima orang duta besar asing dengan berbagai urusan yang berbeda-beda.
Datang pertama kali duta besar dari India yang ingin mengkonfirmasikan penyelenggaraan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang diselenggarakan oleh PBNU bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri RI dengan menanyakan tujuan, materi, tokoh India yang akan diundang, serta materi-materi lainnya.
<>Dalam hal ini kedutaan besar India yang ada di Indonesia mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut dan juga akan mengirimkan tokoh-tokoh muslim yang berasal dari India dengan biaya mereka sendiri, selain dari jatah 2 orang per negara yang akan ditanggung oleh PBNU.
Datang ke PBNU selanjutnya adalah duta besar Australia yang berkunjung ke PBNU untuk memperkuat kembali komitmen kerjasama antara Australia dan Indonesia dan termasuk didalamnya Australia dengan NU. Dalam hal ini hubungannya adalah antara Government dengan People yang akan bekerjasama dalam pengiriman mahasiswa NU ke Australia, pengembangan ekonomi kerakyatan dikalangan masyarakat NU, bantuan untuk rumah sakit Islam NU di Surabaya serta hubungan-hubungan yang bersifat keilmuan.
Dubes ke tiga yang hadir adalah Dubes Swiss yang mengundang PBNU untuk menjadi keynote speakers untuk acara Islam dan perdamaian dunia yang diselenggarakan pemerintah Swiss untuk negara-negara yang berbahasa Perancis yang akan diselenggarakan di Jakarta. Dalam hal ini NU diminta untuk dapat berbicara tentang masalah Islam dan perdamaian dunia sebagai simbul dari moderasi NU. Dalam pertemuan singkat ini, dubes Swiss juga mengundang PBNU untuk berkunjung ke Swiss pada musim panas mendatang.
Dubes Tunisia yang sempat menunggu juga hadir dalam kaitan dengan acara ICIS dengan menanyakan siapa-siapa saja ulama yang diundang hadir dalam acara besar tersebut. Ia juga akan mendukung sepenuhnya acara tersebut. Dalam pertemuan tersebut dubes Tunisia mengungkapkan penghargaannya terhadap moderasi ulama Indonesia terutama NU.
Datang terakhir kali adalah dubes Inggris yang mau pamit karena akan digantikan dengan dubes yang lain karena masa tugasnya sudah berakhir secara resmi akan ganti pada 4 Februari 2004. Dalam acara temu pisah ini, dubes Inggris memberikan pesan dan kesannya selama berada di Indonesia.
Karena akan ada penggantian dubes, juga dibahas program-program kerjasama yang telah berjalan antara NU dan Inggris seperti pengiriman 12 orang kyai muda ke Inggris bulan Oktober yang lalu agar bagaimana program tersebut dapat terus dilangsungkan selain program-program lainnya yang akan dikembangkan seeprti pengiriman guru bahasa Inggris ke pesantren. Pertemuan singkat tersebut juga membahas masalah politik dalam negeri yang sedang berkembang.
Tamu asing lainnya yang datang hari ini adalah wakil dari kedutaan Singapura yang menanyakan tentang pendapat NU mengenai pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan segera berlangsung.(mkf)
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua