KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional
NU Online · Jumat, 6 Juli 2007 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi memastikan dirinya tidak akan menghadiri Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 12 Agustus 2007 di Gelora Bung Karno Jakarta.
Dalam berbagai selebaran dan bulletin Jum’at yang diedarkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia, disebutkan bahwa KH Hasyim Muzadi akan memberikan orasi bersama dengan tokoh-tokoh Islam lainnya, meskipun ada penjelasan bahwa status kedatangannya masih dalam konfirmasi.
<>“Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama dengan Hizabut Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan keindonesiaan,” tuturnya, Jum’at.
Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang ini merasa perlu memberi penjelasan karena banyaknya pertanyaan, baik melalui PBNU atau pribadinya sendiri tentang acara tersebut. Kehadirannya ditakutkan bisa memberi persepsi bahwa NU mendukung khilafah Islamiyah yang dikampanyekan oleh HTI.
Meskipun sama-sama berdakwah dan berjuang untuk menegakkan ajaran Islam di muka bumi, NU dan HTI memiliki pandangan yang mendasar tentang konsep kenegaraan. NU turut berjuang dalam upaya kemerdekaan Indonesia dan akan tetap mendukung tegaknya NKRI sementara HTI berjuang mengembangkan khilafah Islamiyah.
Ghozie, Sekpri Kiai Hasyim mengaku bahwa undangan untuk meminta KH Hasyim Muzadi menjadi pembicara memang sudah dikirimkan oleh panitia konferensi khilafah Internasional. “Abah memang tidak berkenan untuk hadir dalam acara tersebut,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua