Warta

Keturunan Ketua Umum PBNU Pertama Bentuk IKSA

NU Online  ·  Kamis, 28 Februari 2008 | 05:23 WIB

Surabaya, NU Online
Keturunan Ketua Umum PBNU pertama H. Hasan Sagipoddin (Hasan Gipo) di Mojokerto telah membentuk wadah Ikatan Keluarga Sagipoddin (IKSA) Mojokerto pada 3 Februari 2008 atau 25 Muharram 1429 H.

H Hasan Sagipoddin menjadi Ketua Umum PBNU pertama pada tahun 1926-1929 saat Rois Akbar Syuriah PBNU dipegang KHM Hasyim Asy'ari, namun KHM Hasyim Asy'ari yang juga kakek Gus Dur (mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid) itu menjabat Rois Akbar pada kurun 1926-1947.

<>

"Pembentukan IKSA Mojokerto untuk tiga tahun (periode 2008-2011) itu dilakukan di SMP Islam Brawijaya, Mojokerto dengan Ketua H Abdul Halim bin Hasyim (Cakarayam)," kata Ketua II IKSA Mojokerto, Edy M Ya'kub bin H Achmad Marzuki.

Untuk Ketua I dijabat H Affandi Abdul Hadi bin H Mahfudz Barnawi (Lespadangan), sedangkan Sekretaris H Abdul Hadi Makruf bin H Chotib (Pulorejo) dan bendahara Hj Nadhiroh bin Chotib (Purwotengah).

"Kami akan mengadakan pertemuan rutin setiap tahun pada setiap bulan Muharram. Kami juga sudah menyusun program yang ditangani lima bidang yakni bidang silaturrahmi, pemberdayaan SDM, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan bidang dokumentasi/publikasi," katanya.

Menurut fungsionaris LP Ma'arif NU di PWNU Jatim 2007-2012 itu, bidang silaturrahmi IKSA akan mendata anggota atau menjadi penghubung antar keluarga yang saat ini mencapai 46 KK dengan 160-an jiwa lebih.

"Bidang pemberdayaan SDM akan mendata potensi keilmuan anggota, sedangkan bidang ekonomi akan mendata usaha produktif yang dilakukan keturunan GIPO untuk diumumkan kepada anggota lainnya," katanya.

Untuk bidang kesejahteraan sosial akan membantu keturunan GIPO yang sakit, terkena musibah, meninggal dunia, atau menikah.

Sementara itu, bidang dokumentasi/publikasi akan membuat dokumentasi sejarah dan menerbitkan BERITA GIPO yang berisi informasi keluarga GIPO yang meninggal dunia, sakit, atau menikah serta iklan dari usaha produktif keturunan GIPO. (sbh)