Warta

Kementerian Agama Dukung Expo Kesenian Islam China

NU Online  ·  Jumat, 5 Maret 2010 | 05:32 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China, Kementerian Agama RI menjalin kerjasama dengan Departemen Administrasi Keagamaan China antara lain, menyelenggarakan expo kebudayaan dan kesenian Islam China pada Oktober 2010 di Indonesia.

Naskah kerjasama tersebut ditandatangani bersama oleh Sekjen Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat PhD dan Direktur Hubungan Luar Negeri Departemen Administrasi Keagamaan China Ms. Guo Wei seperti dilansir situs depag.go.id.<>

Selain Ms Guo Wei, rombongan delegasi China antara lain Mr. Yang Zhibo Wakil Presiden Asosiasi Islam China, Mr Zhang Lin Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Buddha China, Mr. Min Chang Kepala Departemen Studi Islam Asosiasi Islam China serta Mr. Xiao Dexiong dari Departemen Administrasi Agama China.

Delegasi disambut Sekjen Kemenag didampingi Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Mubarok, Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Machasin, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Rohadi Abdul Fatah, Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Masyhuri AM.

Ms Guo Wei mengatakan, Departemen Administrasi Keagaman China berdiri tahun kedua setelah RRC berdiri, setingkat kementerian. Di China terdapat lima agama resmi; Tao, Islam, Buddha, Khatolik dan Kristen hidup secara harmonis. "Berdasarkan konstitusi dan Undang-Undang untuk mendorong keberadaan ajaran agama tersebut," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China pihaknya pada tahun ini akan menyelenggarakan serangkaian acara antara lain expo kebudayaan dan kesenian Islam China pada Oktober nanti di Jakarta. "Ini satu-satunya acara yang mengenai agama," jelas pejabat tinggi China ini.

Wakil Ketua Asosiasi Islam China, Mr. Yang Zhibo menambahkan, penyelenggaraan expo kebudayaan dan kesenian Islam China nanti akan menampilkan berbagai acara antara lain pameran foto, kaligrafi, lukisan, Musabaqah Tilawatil Quran, ceramah akademi serta pertunjukan budaya dan kesenian Islam China. "Kami juga mengharapkan bantuan dari Kementerian Agama RI serta ormas-ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk suksesnya kegiatan ini," kata Yang Zhibo.

Dalam kesempatan itu, Sekjen Bahrul Hayat menjelaskan kiprah Kementerian Agama sebagai instansi yang berdiri enam bulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Kehadiran kementerian ini agar umat beragama dapat menjalankan ajaran agama sebaik-baiknya. "Para pendiri bangsa meyakini agama harus diberi perhatian oleh pemerintah," tambahnya.

Sekjen juga menyambut baik penyelenggaraan expo kebudayaan dan kesenian Islam China di Indonesia. "Kami juga berharap dapat memperluas kerjasama seperti beasiswa bagi yang ingin belajar studi Islam di Indonesia," kata Bahrul. (nam)