Warta

Keluhan saat Manasik, Bukti Kurangnya Kesiapan Spiritual

NU Online  ·  Ahad, 20 November 2011 | 10:02 WIB

Jakarta, NU Online
Ibadah haji adalah ibadah yang paling Indah. Ibadah haji adlah ibadah yang akan menyempurnakan keislaman seorang Muslim. Karenanya, meski kelihatannya berat, namun mayoritas Muslim merasakan kenikmatan pada saat melaksanakan manasik (ritual) haji.

Demikian dinyatakan oleh Ulama kharismatis Habib Mundzir Musawa di Jakarta, Ahad (20/11). Menurut Mundzir, Ibadah haji penuh dengan cobaan dan ujian, karenanya semua jamaah yang akan berangkat haji harus mempersiapkan mental spiritualnya.<>

"Mereka yang akan berangkan, tahun depan atau tahun depannya lagi, hendaknya mempersiapkan mental spiritual dengan sebaik-baiknya. Sehingga kelak di tanah suci dapat merasakan keindahan manasik haji," tutur Mundzir di hadapan ribuan jamaah.

Lebih lanjut Mundzir menjelaskan, keluhan-keluhan yang timbul dalam pelaksanaan manasik adalah akibat kekurangsiapan mental jamaah. mereka yang belum mengerti hakikat ibadah haji akan merasakan banyak ketidaknyamaan dalam manasik.

"Jamaah yang tidak siap secara spiritual, barangkali akan mengeluh, ini kok sesak banget. kok sumpek sekali, kenapa? Mereka menjadi tidak nyaman dengan keadaan karena jiwanya belum diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT," tutur Mundzir.

Sementara itu, lanjut Mundzir, para hamba Allah yang telah mempersiapkan diri dengan baik, mereka akan mendapatkan berbagai kenikmatan dengan kondisi di tanah suci sewaktu manasik haji.
"Allah akan menuntun para hamba-Nya yang ikhlas dan tulus beribadah hanya karena Allah. Di tanah suci merasa nikmat, dan sekembalinya ke tanah air mereka menjadi Muslim yang lebih baik dari sebelumnya" tanda Mundzir.



Penulis : Syaifullah Amin