Keluarga Tidak Tahu Beredarnya Video Pemancungan Ruyati
NU Online · Senin, 27 Juni 2011 | 04:33 WIB
Cikarang, NU Online
Pihak keluarga Ruyati, TKI yang dihukum pancung di Arab Saudi mengaku belum mengetahui adanya video eksekusi Ruyati yang diambil dari berita PressTV. Video itu sudah beredar luas di situs internet Youtube, di Suka Tani, Senin.
Anak pertama almarhum Ruyati, Evi Kurniati mengatakan dia belum melihat video tersebut. Sebelumnya memang pernah menonton sebuah tayangan di salah satu televisi swasta nasional, namun dia tidak menyangka jika video tersebut adalah ibunya.
<>
"Astagfirullahaladzim, tidak menyangka sampai video Ibu saya beredar di internet. Sungguh tidak punya perasaan," kata Evi dengan suara sedih.
Selain Video, Evi juga mengatakan belum melihat foto Ruyati usai dieksekusi pancung juga marak beredar di internet.
Evi mengatakan akan segera mencari tahu video dan foto tersebut di internet melalui bantuan kerabatnya. Dia ingin melihat detik terakhir ibunya sebelum dihukum pancung.
"Saya akan segera cari tahu. Terimakasih atas informasinya," kata Evi.
Video detik-detik eksekusi mati Ruyati beredar di Youtube dengan judul video Pemancungan Ruyati, berdurasi 1.03 menit. Video tersebut diambil dari tayangan PresTV, dan diunggah oleh seseorang yang menggunakan nama Faham83 pada hari Minggu, 26 Juni 2011.
Video tersebut sudah ditonton oleh 489 orang, dengan beragam komentar yang kebanyakan menyalahkan lemahnya diplomasi Pemerintah Republik Indonesia.
Â
Redaktur: Emha Nabil Haroen
Sumber: Antara
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua