Warta

Keluarga Sesalkan SMS Gus Dur Dibunuh

NU Online  ·  Rabu, 6 Januari 2010 | 12:25 WIB

Jakarta, NU Online
Beredarnya kabar melalui pesan singkat bahwa kematian Gus Dur tidak wajar (dibunuh) sangat disesalkan pihak keluarga.

Salah satu putri Gus Dur, Anita, mengatakan, hal itu sangat menyakitkan karena pihak keluarga sudah sangat percaya dengan tim dokter yang merawat Gus Dur.<>

"Tim dokter sangat kami percayai karena sudah menangani bapak bertahun-tahun. Kabar tersebut sangat menyakitkan," ujar Anita di Ciganjur, Selasa (5/1) malam seperti dikutip okezone.com.

Anita menambahkan, pihak keluarga tidak akan pernah ragu dengan dedikasi para dokter yang sudah menangani Gus Dur. Menurutnya, tim dokter selalu siap dipanggil keluarga kapan pun ketika dibutuhkan.

"Bahkan kami menyesal karena belum sempat mengucapkan terima kasih kepada para dokter bapak dan suster di RSCM," tandasnya.

Anita juga mengaku telah menerima SMS tersebut. Dirinya tidak mengerti ada motif apa dibalik SMS itu. "Kami yakin semua yang terjadi karena kehendak Allah," pungkasnya.

Gus Sholah Yakin Tak Dibunuh

KH Sholahuddin Wahid, adik kandung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakin kakaknya meninggal karena sakit. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut bahkan menepis keraguan banyak orang bahwa Gus Dur meninggal karena dibunuh.

“Siapa yang membunuh dan bagaimana motifnya, saya kok tidak yakin sama sekali ,” ucap pria yang sering disapa Gus Sholah dalam perbincangan di Surabaya First Channel Trijaya FM, Selasa (5/1/2010).

Gus Sholah bahkan meminta masyarakat tidak begitu resah menyangkut beredarnya Short Message Service (SMS) yang menyatakan bahwa Gus Dur meninggal secara tidak wajar atau dibunuh.

Gus Sholah mengaku bahwa dirinya juga menerima SMS yang intinya mengatakan bahwa Gus Dur menjadi korban dari konspirasi politik sehingga harus dibunuh.

Pesan singkat itu berbunyi "gus dur DIBUNUH! 30/12 Pk 18.50 WIB Selang oksigen Gus Dur dicabut paksa! pembunuhan terkait pertemuan gusdur tgl 4 des di jl denpasar c3 membahas century dan adelin lies. TUNTUT POLISI USUT! (SEBARKAN)." (mad)