Warta 65 Tahun Resolusi Jihad

Kaum Muda Diminta Meneladani Nilai-nilai Resolusi Jihad

NU Online  ·  Rabu, 27 Oktober 2010 | 05:40 WIB

Yogyakarta, NU Online
Sekarang ini, ancaman Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara bukanlah ancaman fisik seperti zaman dulu. Negara-negara besar merangsek NKRI tidak dengan merebut wilayah, tapi dengan memboyong kekayaannya, merusak kebudayaannya, mengganti ideologinya.

Oleh karena itu, makna resolusi jihad yang terjadi 65 tahun lalu harus diperbarui. Makna jihad yang benar hari ini adalah jihad mempertahankan kebudayaan bangsa, membuat kebijakan Negara yang pro kepentingan nasional, dan lain-lain. Jihad seperti inilah yang harus dilancarkan oleh kaum muda, bukan jihad dalam arti perang fisik yang berdarah-darah.<>

Demikian dikatakan Ketua GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhmad Fikri AF, di Yogyakarta, Selasa malam (26/10).

“Keterlibatan anak muda NU saat itu menginspirasi apa yang kita kenal dengan pertempuran Surabaya, 10 Nopember 1945. Kita kaum muda harus kobarkan semangat para alim, ulama dengan meneladani nilai-nilai yang terkandung di dalam deklarasi Resolusi Jihad,” himba Fikri yang juga direktur PT LKiS Pelangi Aksara.

Akhmad Fikri juga menjelas bahwa seruan jihad dalam arti perang, sepanjang 65 tahun terakhir, yang dibenarkan secara syar’i adalah apa yang dilakukan NU, tanggal 22 Oktober 1945, saat negara kita belum genap 3 bulan. (hmz)