Warta

Katib PBNU: Pesantren Bebas dari Kepentingan Sesaat

NU Online  ·  Senin, 27 September 2010 | 00:06 WIB

Tegal, NU Online
Pesantren merupakan lembaga pendidikan terabadi. Hal ini bisa dibuktikan jauh sebelum Indonesia merdeka pesantren sudah ada dan merambah, bahkan jika ditelisik pesantren merupakan pendidikan khas Indonesia .

Mengapa pesantren bisa eksis sampai sekarang? Salah satu faktor pendukungnya adalah yang membuat pesantren adalah ulama yang jauh dari kepentingan-kepentingan sesaat, apalagi kepentingan politik. Faktor pendukung lain juga karena pesantren dapat merespon perkembangan zaman .
<>
Demikian pernyataan yang disampaikan KH Mustofa Aqil Siraj, Katib Syuriyah PBNU yang juga pengasuh Pesantren Kempek Cirebon saat menjadi penceramah dalam kegiatan halal bi halal Alumni Pondok pesantren Mahaddut tholibin Babakan Tegal, yang betempat di Masjid al Muslim desa Kabuna Kecamatan Dukuhwaru kabupaten Tegal, Rabu malam (22/9) kemarin.

KH Mustofa Aqil menjelaskan betapa eratnya hubungan antara pesantren dan kiai. “Kiai merupakan elemen tak terpisahkan dari pesantren diibaratkan satu sisi mata uang, karena sejak berdirinya pesantren merupakan buatan  murni para kiai, kata adik kandung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj itu.

Ditambahkan, sekarang ini banyak kalangan pejabat seperti mantan-mantan metreri pun ikut mendirikan pesantren. Ini menadakan bahwa 'karya' kiai laku di pasaran (laris: bahasa Jawa). "Pemerintahpun tak kalah merebutkan istilah itu membuat kegiatan yang namanya pesantren kilat,“ kata Kiai Musthofa Aqil disambut tawa hadirin.

Sementara itu pengunjung yang ikut mengahadiri kegiatan tersebut bukan saja alumni Pondok Pesantren Mahadut tholibin tetapi masyarakat desa Kabunan dan sekitarnya.

“Kegitan ini untuk mengikat rasa persaudaraan sesama alumni dan sebagai siar Islam “ kata Ketua Panitia Ahmad saeful Aflakhi kepada NU Online dalam kegiatan yang dihadiri ribuan orang.     

Pengasung pondok pesantren Mahadut tholibin KH. Ahmad safi’i Baedlowi saat ditemui NU Online menuturkan, "Sudah saatnya santri mengambil peran penting pada zaman era modern ini, peran penting itu santri dan pondok pesantren sebagai rem arus globalisasi yang memiliki dampak negatif. Peran inilah yang dilakoni santri supaya kehidupan santri menjadi tauladan bagi keluarga dan lingkungnya," katanya.

“Bahkan kami juga menyayangkan alumni pondok pesantren yang kurang memberikan tauladan sehingga kesan santri dan pondok pesantren memiiki image biasa-biasa saja,“ tuturnya

Turut hadir dalam kegaiatan tersebut  jajaran pengasuh pondok pesantren, kepala desa kabunan, IPNU-IPPNU desa Kabunan, dan para pengurus NU. (miz)