Warta

Kasus Muslim Thailand Indonesia Harus Kirim Nota Diplomatik

NU Online  ·  Kamis, 28 Oktober 2004 | 09:41 WIB

Jakarta, NU Online
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Drs. Arief Mudatsir Mandan MSi mendesak pemerintah Indonesia segera mengirim nota diplomatik untuk mempertanyakan kepada pemerintah Thailand mengenai terjadinya pembantaian terhadap umat Islam yang tengah berpuasa tersebut.

Menurut Arief kepada NU Online di Jakarta, Kamis (28/10) dengan tanpa bermaksud ikut campur terhadap urusan dalam negeri Thailand, namun sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia bisa saja mempertanyakan kepada pemerintah Thailand dan mendesak agar kasus ini diperiksa secara tuntas.

<>

"Tindakan pemerintah Thailand itu jelas sangat melukai perasaan umat Islam dunia. Dan sebagai negara muslim terbesar di dunia, umat Islam Indonesia sangat tidak bisa menerima tindakan biadab itu, karenanya harus segera di usut tuntas," kata mantan aktivis PMII ini.

Tindakan represif militer Thailand terhadap komunitas muslim di Pattani bukanlah yang pertama. Sebelumnya, April 2004 lalu tentara Thailand menyerbu sebuah masjid yang mengakibatkan 32 orang tewas. Ditambahkan Arif Mudatsir, sepanjang tahun 2004 ini setidaknya 409 muslim Pattani tewas akibat sikap represif pemerintah Thailand.

Dari informasi yang diperoleh NU Online dari Mer-C korban yang dibunuh oleh tentara Thailand lebih dari 84 orang, hanya saja pemerintah setempat menutup-nutupi. Malah kalau dihitung dari bulan Januari 2004 korban yang meninggal di Thailand melebihi 400 orang. "Saya menduga ini akibat provokasi dari AS yang memasukkan kaum muslimin Pattani sebagai jaringan terorisme internasional, sehingga pemerintah Thailand perlu berhati-hati dengan muslimin Thailand," ujarnya.

Sekadar diketahui insiden bermula hari Senin lalu ketika sedikitnya 1500 orang berkumpul di luar sebuah kantor polisi untuk memprotes penangkapan enam orang yang dituduh menyediakan senjata buat kaum militan islam, informasi ini seperti di lansir BBC.com.

Dalam bentrokan dengan kekuatan keamanan itu enam orang pengunjuk rasa tewas. Lebih seribu lainnya dibawa oleh beberapa truk militer selama beberapa jam menuju ke sebuah kam militer. Seorang wakil komandan angkatan darat, Mayor Jenderal Sinchai Nujsathit mengakui, ''kami membawa lebih dari 1300 orang di dalam truk-truk beroda enam,'' untuk perjalanan ke provinsi Pattani sejauh lima jam perjalanan.

Seorang ulama lokal lanjut BBC mengatakan ia sangat terkejut ketika diberitahu jumlah korban sesungguhnya.''Saya tak tahu apa yang akan terjadi tetapi bisa jadi akan sangat buruk,'' kata Abdulraman Abdulsamad, ketua dewan Islam Narathiwat, kepada kantor berita Associated Press.

Sebuah organisasi separatis, Organisasi Pembebasan Pattani, di situsnya memperingatkan Bangkok akan menjadi sasaran kegiatan mereka.
''Ibukota mereka akan terbakar habis seperti bagaiaman ibukota Pattani mereka bakar habis,'' kata pernyataan itu. (cih)