Padang, NU Online
Kapolda Sumatera Barat Brigjen Drs. Wahyu Indra Pramugari SH, MH ajak Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Propinsi Sumatera Barat untuk saling bekerjasama dalam menciptakan keamanan dan stabilitas daerah. Ajakan tersebut diungkapkan saat silaturrahmi PWNU Sumbar dengan Kapolda di Mapolda Sumbar, Rabu (27/4/2011).
Rombongan PWNU Sumbar dipimpin Ketua Tanfidziyah Ir.A.Khusnun Aziz,MM, didampingi Wakil Khatib Drs.Syahrial Nadir, MA, Wakil Ketua Ir.Darmansyah, MM, Wakil Sekretaris Bagindo Armaidi Tanjung dan Zainal Tuanku Mudo M.Ag, Sekretaris Lembaga Kemashalatan Keluarga NU (LKKNU) Irsal MP.<>
Dikatakan Wahyu, kita mengharapkan apa yang sering disaksikan di TV (kekerasan, tawuran dan teroris) hendaknya tidak sampai terjadi di Sumatera Barat. Apalagi dikalangan warga NU tentu perbuatan tersebut jangan sampai terjadi.
“Polda Sumbar melalui perangkatnya, salah satu Binmas, siap menjalin kerjasama dengan PWNU Sumbar ke depan. Kita akan siapkan kemungkinan kerjasama apa yang dapat dilakukan kedua pihak,” kata Wahyu Indra.
Yang jelas, kata Kapolda Wahyu Indra, silaturrahmi ini diharapkan berkesinambungan. Peran serta warga NU dalam menciptakan stabilitas dan keamanan daerah penting untuk terus ditingkatkan.
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar Khusnun Aziz, menyambut baik ajakan Kapolda Sumbar itu. Sebagai organisasi Islam kemasyarakatan, NU siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk membangun umat. Tawaran Kapolda Sumbar ini merupakan hal yang amat menggembirakan bagi NU Sumbar.
“Terkait dengan Ahmadiyah, PWNU Sumbar sudah mengeluarkan sikap. PWNU Sumbar menilai Ahmadiyah sesat. Karena telah nyata menyimpang dari pemahaman keislaman. Namun tidak boleh bertindak anarkis dan kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah. Bagi NU mengajak mereka kembali kepada jalan benar dengan pendekatan persuasif. NU Sumbar tidak setuju tindakan anarkis kepada orang lain, sekalipun berbeda keyakinan,” kata Khusnun Aziz menambahkan.
Sementara itu, Darmansyah menambahkan, NU memiliki 15 lembaga, 3 lajnah dan 11 badan otonom (banom). Semuanya mengurus kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umat. Seperti lembaga dakwah, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, keluarga dan sebagainya. (bat)
Kapolda Sumatera Barat Brigjen Drs. Wahyu Indra Pramugari SH, MH ajak Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Propinsi Sumatera Barat untuk saling bekerjasama dalam menciptakan keamanan dan stabilitas daerah. Ajakan tersebut diungkapkan saat silaturrahmi PWNU Sumbar dengan Kapolda di Mapolda Sumbar, Rabu (27/4/2011).
Rombongan PWNU Sumbar dipimpin Ketua Tanfidziyah Ir.A.Khusnun Aziz,MM, didampingi Wakil Khatib Drs.Syahrial Nadir, MA, Wakil Ketua Ir.Darmansyah, MM, Wakil Sekretaris Bagindo Armaidi Tanjung dan Zainal Tuanku Mudo M.Ag, Sekretaris Lembaga Kemashalatan Keluarga NU (LKKNU) Irsal MP.<>
Dikatakan Wahyu, kita mengharapkan apa yang sering disaksikan di TV (kekerasan, tawuran dan teroris) hendaknya tidak sampai terjadi di Sumatera Barat. Apalagi dikalangan warga NU tentu perbuatan tersebut jangan sampai terjadi.
“Polda Sumbar melalui perangkatnya, salah satu Binmas, siap menjalin kerjasama dengan PWNU Sumbar ke depan. Kita akan siapkan kemungkinan kerjasama apa yang dapat dilakukan kedua pihak,” kata Wahyu Indra.
Yang jelas, kata Kapolda Wahyu Indra, silaturrahmi ini diharapkan berkesinambungan. Peran serta warga NU dalam menciptakan stabilitas dan keamanan daerah penting untuk terus ditingkatkan.
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar Khusnun Aziz, menyambut baik ajakan Kapolda Sumbar itu. Sebagai organisasi Islam kemasyarakatan, NU siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk membangun umat. Tawaran Kapolda Sumbar ini merupakan hal yang amat menggembirakan bagi NU Sumbar.
“Terkait dengan Ahmadiyah, PWNU Sumbar sudah mengeluarkan sikap. PWNU Sumbar menilai Ahmadiyah sesat. Karena telah nyata menyimpang dari pemahaman keislaman. Namun tidak boleh bertindak anarkis dan kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah. Bagi NU mengajak mereka kembali kepada jalan benar dengan pendekatan persuasif. NU Sumbar tidak setuju tindakan anarkis kepada orang lain, sekalipun berbeda keyakinan,” kata Khusnun Aziz menambahkan.
Sementara itu, Darmansyah menambahkan, NU memiliki 15 lembaga, 3 lajnah dan 11 badan otonom (banom). Semuanya mengurus kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umat. Seperti lembaga dakwah, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, keluarga dan sebagainya. (bat)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua
