Warta

Kampanye Cawapres Masih Gunakan Jaringan NU

NU Online  ·  Sabtu, 19 Juni 2004 | 06:11 WIB

Jakarta, NU Online
Kempanye pencalonan presiden dan wakil presiden di beberapa daerah masih  memanfaatkan  jaringan ulama dan muballigh Nahdlatul Ulama. Berdasarkan pantauan Lembaga Dakwah NU (LDNU) beberapa tim sukses  calon wakil presiden  saat berkampanye secara jelas memanfaatkan anggota LDNU.

"Perlu dicatat, dalam  kampanye  kepresidenan saat ini, LDNU telah memutuskan secara resmi tidak  memihak salah seorang calon wakil presiden dari NU. Kami menghimbau, para muballigh anggota LDNU untuk tidak memakai nama LDNU dalam kampanye. Keputusan ini sejalan dengan hasil rapat  harian Syuriah dan Tanfidziyah, termasuk keputusan Rembang,"jelas Ketua LDNU KH Nuril Huda kepada NU Online, Sabtu, di Jakarta.

<>

Menurut anggota komisi VI DPR RI dari FKB ini, penegasan kembali masalah ini disampaikan karena di beberapa daerah masih ada muballigh yang  menggunakan nama NU dan LDNU untuk keperluan kampanye. Padahal, petunjukk soal ini  sudah jelas. "Kita harus saling menghormati, yang lebih penting lagi, semua keputusan yang sudah disepakati, harus dihormati bersama,"tambah Kiai kelahiran Lamongan ini.

Seperti diberitakan di  berbagai media massa sebelumnya,  seorang pengurus wilayah NU di Jawa Timur mengumpulkan para da'i NU untuk keperntinan kampanye. Tidak lama berselang, di beberapa cabang juga terjadi hal yang sama. Meski telah dikritik bertubi-tubi oleh pihak yang menginginkan NU netral, namun tim sukses dari kedua belah pihak calon wakil presiden dari NU, tetap berusaha memanfaatkan para muballigh NU yang tergabung dalam LDNU.

"Saya kira jalan tengahnya sederhana saja, mereka yang terpaksan tidak dapat menghindari untuk terlibat dalam kampanye, hendaknya melepas baju NU atau LDNU. Mereka harus benar-benar berangkat sebagai pribadi dengan melepas penuh atribut organisasi,"ujar Kiai Nuril mengakhiri. (MA)